Mohon tunggu...
Lia Hikmatulmaula
Lia Hikmatulmaula Mohon Tunggu... Seniman - Ingin berbagi tulisan

Ingin berbagi tulisan semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perjalananku ke Sunan Kudus dan Sunan Muria

19 Juni 2019   22:02 Diperbarui: 19 Juni 2019   22:46 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pada tanggal 12 juni 2019 saya mengunjungi makam sunan kudus, Tujuan utama saya ke Kota Kudus selain menikmati suasana kota yang asri, biasanya sebagai rangkaian ziarah Walisongo atau banyak orang menyebut sebagai Tour De Walisongo. Ya, di Kota Kudus inilah salah satu Walisongo, yaitu Sunan Kudus Raden Ja'far Shodiq di makamkan tepatnya di belakang Masjid Al Aqsha Menara Kudus.

Saya ke makam sunan kudus menggerndarai sepeda motor, Jika naik bus atau rombongan dari lahan parkir yang luas ini disediakan berbagai alat transoprtasi yang dapat dipilih oleh para peziarah atau wisatawan, ada ojek sepeda motor, dokar, atau kendaraan angkutan khusus dengan tarif yang sama. Perjalanan menuju ke makam Sunan Kudus cukup mengasyikan dengan pemandangan sudut-sudut Kota Kudus tempo dulu yang masih dapat kita rasakan sampai sekarang.

Pemandangan kota sekitar makam sunan kudus dengan bangunan kuno dan juga gang-gang sempit dengan bangunan yang menjulang tinggi membuat saya kagum karena masih terawat dengan baik. Setelah menikmati pemandangan sekitar makam sunan kudus selama kurang lebih 10 menit saya akan tiba di Komplek Masjid Menara Kudus dan juga Makam Sunan Kudus yang masyhur berbaur dengan ratusan peziarah yang datang silih berganti.

Ketika saya sudah sampai, ramai peziarah dari berbagai daerah. Memang Setiap hari para peziarah yang datang ke makam ini bisa mencapai ribuan orang. Pengunjung biasanya berasal dari berbagai penjuru, jumlah ini akan terus bertambah jika musim liburan sekolah maupun liburan kerja tiba. Hal ini disebabkan, sekolah-sekolah tertentu menjadikan makam para wali ini sebagai ajang ziarah sekaligus berwisata mengisi liburan. Oleh karena itu, jika musim liburan tiba jumlah kendaraan yang diparkir mencapai ratusan setiap harinya.

Setelah  saya puas berziarah dan melihat keindahan masjid Kuno peninggalan para wali ini saya akan melanjutkan perjalanan ke Muria, yaitu sebuah gunung yang juga menjadi maskot Kabupaten Kudus, yang di atasnya juga bersemayam Raden Said Sunan Muria yang juga merupakan bagian dari Walisongo.

Bangunan masjid Muria sudah bukan bangunan Asli lagi, karena sudah direnovasi oleh bupati kudus. Untuk mencapai masjid dan makam saya harus berjalan kaki melewati jalan setapak naik sejauh 1600 meter. Tetapi jika kalian tidak sanggup jalan kaki, tersedia ojek motor. Tempat ini sering didatangi para peziarah dari seluruh daerah. Oleh karena itu, dimusim liburan seperti ini makam Sunan Muria juga tidak pernah sepi dari peziarah, selain mengharap berkah pada Sunan Muria para peziarah juga bisa menikmati keindahan pemandangan Gunung Muria yang asri dengan Air Terjun Monthelnya .

Naah, itulah tadi pengalaman perjalanan saya ke makam sunan kudus dan makam sunan muria bagi para pembaca yang ingin mengisi waktu liburan, berwisata sambil berziarah menelusuri jejak para Walisongo di Kota Kudus dan juga Gunung Muria.(Lia Hikmatul M)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun