William Shakespeare pernah mengungkapkan: "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet." (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi).
Ya, apalah artinya sebuah nama manakala si penyandangnya tak dapat mencerminkan arti nama-nama bagus yang dimilikinya. Sebaliknya, bagi sebagian besar umat muslim Nama adalah doa, memberi nama anak sama artinya dengan mendoakan anak.
"Sesungguhnya, pada hari kiamat nanti, kalian akan dipanggil dengan nama-nama kamu dan nama ayah-ayah kamu; maka buatlah nama yang baik bagi diri kamu." (H.R. Abu Dawud).
Bagi seorang Muslim, nama adalah doa sekaligus harapan. Memberikan nama pada anak berarti kita memberikan citra awal tentang diri anak yang suatu ketika diharapkan ia akan mewujud menjadi pribadi yang sesuai dengan makna yang terkandung di dalam namanya. Di sisi lain, nama juga bisa menjadi sarana bagi anak untuk memahami bagaimana orang lain atau lingkungan memandang sosok dirinya.
Untuk meneguhkan identitas Islam, kaum Muslim dianjurkan menggunakan nama Allah dengan menambah kata 'abd (hamba) sebagai penegasan atas penghambaannya kepada Allah SWT.
Dianjurkan pula menggunakan nama Rasul sebagai penegasan atas ketaatannya kepada Rasul, misalnya Muhammad. Dengan mengikatkan namanya dengan Allah, Rasul atau makna lain yang mewakili fitrah manusia, anak diharapkan senantiasa terasosiasi dengan makna-makna kebenaran dan kebaikan yang akan menjadi dasar identifikasi dirinya.
Di sinilah terjadi dikotomi atau polarisasi terkait nama antara paradigma barat, yang diwakili William Shakespeare yang menganggap nama tak ada artinya, dan paradigma Islam yang menganggap nama itu sangat bermakna, bahkan merupakan doa sekaligus harapan.
Nama Yulia berasal dari indonesia, Nama Yulia terdiri dari susunan 5 huruf, Nama Yulia berawalan huruf Y yang artinya tabah, cantik seperti bunga. Sedangkan menurut bahasa Rusia Kata Yulia yang bermakna kelihatan muda. Nama Minhad sendiri berasal dari kakek buyut saya. Seorang psikolog dari New York University, Adam Alter mengungkapkan bahwa kita lebih menyukai nama yang mudah dipahami otak kita. Pemilihan nama agar mudah diucapkan dan diingat.