Mohon tunggu...
Lia Fahmi
Lia Fahmi Mohon Tunggu... -

pemakan nasi, peminum air,penyembah Allah SWT, penyayang sesama, penghirup udara, penyebar pesona, pencerah dunia, pecinta cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mampir di Rumah Maksiat

9 Mei 2015   12:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:13 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

d. Perkembangan Kemauan/keinginan

Perkembangan kemauan/keinginan ini sedikit demi sedikit berbelok kearah yang dibutuhkan oleh desakan jasmani dan rohaninya waktu itu. Kadang-kadang keinginan itu demikian mendesak menuntut pemenuhan, sekalipun hanya berujud ketemu gadis pujaan. Inilah mengapwaktu berpacaran, si pacar selalu ingin bertemu, untuk sekedar bertemu muka, jalan-jalan, menonton dan sebagainya.

Tetapi kadang-kadang oleh karena terjadi hal-hal yang lebih mendesak sebagai akibat daripada rangsangan yang kuat maka keinginan itu mudah berkobar, sehingga tidak jarang terjadi hal-hal yang di luar dugaan.

Oleh karena itu sekalipun mereka mendapat kebebasan dari kedua orang tua, namun harus disertai batas-batas kebebasan yang sesuai dengan norma yang baik yang berlaku di masyarakat yang bermoral. Suasana ethis harus diciptakan salama mereka saling bertemu dan orang tua menyaksikan pertemuan itu meskipun hanya untuk sementara.

e. Perkembangan Estetika

Jika pada masa negatif, aspek estetika seakan-akan mengalami kemunduran, maka pada masa-masa berikutnya, sedikit demi sedikit mulai bangun kembali. Jiwa remaja menjelang dewasa ini telah mampu menghayati dunia luar lebih mendalam, sehingga mampu meresapkan apa yang dilihat, didengar dan dirasakannya yang mampu menggerakkan jiwanya.[2]

f. Perkembangan Religi

Bagi remaja, agama memiliki arti yang sama pentingnya dengan moral. Bahkan sebagai mana dijelaskan oleh Adams dan Gullota (1983) agama memberikan kerangka moral sehingga membuat seorang mampu membandingkan tingkahlakunya. Agama dapat menstabilkan tingkah laku dan bisa mamberikan penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang berada didunua ini. Agama memberikan perlindungan rasa aman terutama bagi remaja yang telah mencari eksistensi dirinya.[3]

[1] Drs Agus Sujanto, Psikologi perkembangan, (Jakarta: Aksara Baru, 1984), hal. 191-192
[2] Ibid, hal. 195-198
[3] Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 208.

http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-masa.html

terbukti dua diantara mereka memang broken home. kurangnya perhatian keluarga, keimanan, dan tingkat intelektual yang rendah serta kurangnya kesadaran norma agama.

alhamdulillah, saat itu saya tidak terjerumus bersama mereka, tidak terbayang rasanya jika menjadi seperti mereka.. naudzubillahimindzalik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun