Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gayam, Jenis Tanaman yang Perlu Dikonservasi

21 Juli 2025   10:04 Diperbarui: 21 Juli 2025   13:21 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca kembali tulisan saya yang berjudul "Tumbuhan, "Saudara Tua" Manusia" pada tanggal 26 Juni 2025 di Kompasiana, dimana tulisan tersebut menjelaskan bahwa ternyata banyak manfaat dari tumbuhan bagi mahkluk-mahkluk ciptaan Tuhan. Beberapa manfaat positif tumbuhan tersebut, maka kita perlu bersahabat dan belajar kehidupan dengannya.

Kantor saya yang sekarang bernama Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah III telah berupaya untuk menyelamatkan beberapa jenis tanaman langka sejak tahun 2008. Kegiatan ini berawal dari permintaan masyarakat terhadap kebutuhan bibit tanaman kehutanan untuk penghijauan.

Beberapa tanaman tersebut memenuhi kriteria keendemikan, kekhasan dan andalan daerah. Selain itu, memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat baik dari bagian kayu, daun, kulit, buah dan akar sebagai bahan baku tanaman obat serta mendukung kelestarian alam.

Beberapa kegiatan meliputi eksplorasi dan mengumpulkan materi genetik baik benih, anakan, maupun bagian vegetatif. Materi genetik tersebut diperbanyak di persemaian dan didistribusikan kepada pihak yang peduli terhadap upaya penyelamatan seperti institusi pemerintah, sekolah, swasta, dan masyarakat.

Kantor saya berada di Daerah Istimewa Yogjakarta, dimana sebagai pusat kebudayaan Jawa, memiliki warisan budaya adiluhung. Beberapa jenis tumbuhan memiliki nilai filosofi mendalam dan berkaitan erat dengan prinsip-prinsip hidup manusia.

Bebrapa contohnya seperti Gayam, berfungsi sebagai tanaman peneduh dan konservasi tanah dan air. Kayunya melambangkan manusia yang telah mampu mencapai keutamaan hidup di jalan Tuhan. Sehingga pohon Gayam melambangkan manusia harus mempunyai keinginan untuk meraih keutamaan hidup.

Jenis tanaman lainya adalah Sawo Kecik, yang berasal dari kata sarwo becik, memiliki arti serba baik. Pohon Sawo Kecik yang umumnya ditanam di halaman rumah, memiliki arti siapapun yang memasuki atau keluar dari rumah tersebut haruslah berniat dan berbuat baik untuk sekitarnya.

Mentaok merupakan jenis yang terkait erat dengan sejarah awal berdirinya Kerajaan Mataram Islam. Alas atau hutan Mentaok yang lebat dibuka oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki Juru Martani untuk dijadikan desa dan diberi nama Mataram. Lokasi Hutan Mentaok diperkirakan terletak di Kotagede, Yogyakarta.

Timoho merupakan tumbuhan yang menghasikan kayu untuk pembuatan gagang maupun warangka keris. Kayu ini dipilih karena sifatnya yang ringan dan lunak sehingga mudah dibentuk, seratnya unik sehingga tampilan keris menjadi semakin indah. Nama Timoho bahkan diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Kota Yogyakarta.

Meskipun memiliki kedekatan dengan sejarah dan budaya Yogyakarta, pohon Mentaok dan Timoho saat ini sudah sulit untuk ditemukan di lahan masyarakat. Pergeseran nilai-nilai sosial dan penyempitan ruang terbuka hijau diduga menjadi penyebabnya.

Beberapa bibit tanaman langka juga ditanam di Alboretum kantorku sebagai tanaman koleksi. Sewaktu ada kunjungan tamu penting seperti Menteri, Gubernur, maupun pejabat penting lainya. Pembangunan Alboretum ini termasuk dalam kegiatan konservasi eks-situ sebagai back-up jika sulit ditemukan lagi di lahan masyarakat atau di hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun