Untuk menuju rumah Danang dari Rumah Nanok, ke arah selatan setelah Warung Soto Slamet melewati rel kereta api, kemudian belok kiri ke arah Gereja Santamaria Gamping.
Kemudian lurus ke timur sampai ringroad barat, terus menyeberang ke arah Wirobrajan. Tidak jauh dari perempatan bagjo ringroad barat belok kiri ke utara, setelah melewati rel kereta api belok kiri dan sampailah ke rumah Danang. Di depan rumah Danang ada warung soto Ngirwah (Pinggir Sawah).
Danang ini lulusan Fakultas Teknik Mesin UNY, yang dulu masih bernama IKIP jurusan Otomotif. Sejak SMA memang gemar otomotif. Ia paling antusias ketika pelajaran dan praktek otomotif.
Bahkan setelah lulus, Ia pernah bekerja sebagai ahli mekanik yang dikontrak perusahaan otomotif di ajang arena balapan. Ia dapat membeli beberapa tanah di Jogja dan membangun rumahnya tingkat dua ini berkat sebagai konsultan otomotif.
Lantai atas rumah Danang untuk tempat tinggal, sedangkan lantai bawah untuk bengkel dan kandang ayam aduan. Saat teman-temanya datang, Ia langsung mengajak ke Warung Soto Ngirwah.
Warung soto dengan bangun Joglo ini sangat luas dan sisi utara dan baratnya terhampar persawahan yang sejuk dan damai. Warung ini menyajikan soto ayam dan soto daging sapi. Mereka memesan sesuai selera.
"Mau gak sido nyoto, mergo Slamet ijih wareg, saiki malah nyoto ngirwah," kata Rohman.
"Kabeh-kabeh ki cen tergantung niate. Wingi koe WA pengin nyoto Slamet to Man?" Tanya Slamet.
"Yo rejeki anak sholeh to Mbah," jawab Nanok.
Sebelum hidangan datang, Danang menceritakan perjalanan hidup setelah lulus SMA. Sebenarnya rumahnya dekat dengan Yosi yang punya Warung Gudeg Mercon yang pernah mereka singgahi seminggu yang lalu.
"Rumah Yos tuh di sebelah barat ringroad. Nek aku kan sebelah timure," kata Danang yang pernah terpuruk juga waktu bisnis burung, karena kecurian.