Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Suku-suku Baru di Masyarakat Sipil dan Sumpah Pemuda

28 Oktober 2019   20:40 Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:47 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrsi Polarisasi (Foto :CCO Public Domain)

Siapakah yang akan membela masyarakat asli Papua yang menjadi korban konflik? 

Apakah kita akan membela kelompok masyarakat suku Dayak bila pembukaan ibu kota baru ternyata membawa dampak negatif? 

Bila ternyata tidak ada suara yang satu, apakah kita masih pantas menyebut diri kita 'civilized society'? Jangan jangan kita jadi masyarakat (tak civilized) yang terbelah? Apakah Sumpah Pemuda masih relevan?

*) Refleksi diri pada peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 berdasar pada perbaikan artikel yang pernah saya muat di Kompasiana. 

Pustaka : Satu, Dua, Tiga, Empat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun