Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Peran Penting "Stunt Man" dan James Bond ke-25 yang Tertunda

27 Juli 2019   11:35 Diperbarui: 28 Juli 2019   08:37 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daniel Craig sebagai James Bond (Foto : themirror.uk.co)

'Stunt Men' di Indonesia dan Tuntutan Profesional

Perkembangan artis sebagai 'stunt men' di Indonesia tetap berkembang, meski dalam skala yang berbeda dengan di Amerika dan Inggris. Secara umum terdapat kategori peran, antara lain pengganti adegan perkelahian, kebut-kebutan motor atau mobil, hingga adegan melompat dari ketinggian.

Di Indonesia terdapat Stunt Fighter Community (SFC) yang diketuai oleh Deswyn Pesik. Di kalangan SFC, mental pemberani menjadi syarat utama menjadi stuntman. Sebab, banyak risiko yang mesti dihadapi. Ia kyang penting adalah mental lalu adegan teknis dipelajari. "Saya rasa itu saja", kata dia kepada detikFinance, Senin (20/8/2018).

Nah, benarkah demikian? Saya rasa tidak. Modal keberanian tidaklah cukup. 

Saya jadi ingat 'stunt man' untuk Presiden Jokowi pada saat Asian Games yang mendatangkannya dari Thailand. Tidaklah terlalu heran karena memang ini pekerjaan yang sangat berbahaya dan persyaratan berikut kriterianya haruslah terpenuhi. Apalagi bila ini menuntut pencitraan.

Tidak semua orang bisa jadi pemeran pengganti untuk adega berbahaya. Pemeran pengganti harus terlatih dan profesional karena mereka mengamil risiko nyawa dari pekerjannya.

Semua adegan yang digantikan akan direncanakan, dilatihkan, digladi resikkan, dan dikaji. Pemeran pengganti harus dirancang agar seaman mungkin. Juga dirancang agar tetap indah di mata pemirsa.

Karena tuntutan kualitasnya, pemertan pengganti bisa saja bekerja 14 jam sehari untuk beberapa hari kerja. Mereka tidak tahu apa proyek film berikutnya. Bisa saja mereka harus memanjat menara Eiffel, memanjat tembok Cina, atau melompat dari ketinggian gedung bertingkat.

Sudah terdapat sekolah 'Stunt Men' yang telah mendidik 'stunt men' selama 27 tahun. Ini seperti yang bisa dilihat di http://www.stuntschool.com. Sekolah 'stuntmen' biasanya berjalan sebulan atau dua bulan dan denganbiaya cukup mahal. 

Pelajaran bisa melingkup menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, memanjat dengan kabel atau tali, 'martial arts', jatuh dari ketinggian, latihan jatuh yang berbahaya, penggunana senjata tajam dan senjata api, ketrampilan laga tanpa senjata dal lain lainnya. 

Namun, seringkali 'stunt men' tidak mengambil pendidikan formal. Ini tentu lebih berisiko. Untuk dikenal produser, seringkali, 'stuntman' jadi anggota asosiasi artis film.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun