Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Jins Kita dari Baju Pekerja, Simbol Pemberontakan, Salah Eja sampai Produk Beretika

1 Juni 2019   11:46 Diperbarui: 2 Juni 2019   02:41 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Celana jeans/jins| Ilustrasi: Pixabay

Jins sebagai Produk Fesyen Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan 

Sumber: Levi's.com
Sumber: Levi's.com
Seringkali kita bisa menyimpan dan memakai jins yang telah kita beli sekitar sepuluh tahun yang lalu. Ini tentu berlaku bagi yang ukuran tubuhnya tak berubah selama satu dekade. Dengan begitu, kita telah mendukung upaya fesyen berkelanjutan, kan? 

Jins memang bukan fast fashion. Sebagai perusahaan, Levi's telah menjadi pionir produk berkelanjutan sejak tahun 1991. Ini berawal ketika Paul Dillinger, Kepala Inovasi Global Jins Levi's memperkenalkan perusahaan untuk menjalankan kode etik dalam hal hak pekerja, lingkungan kerja yang kondusif dan sehat, dan prinsip menjaga kelestarian bumi.

Istimewanya, perusahaan juga memastikan bahwa mereka membeli bahan katun dari petani melalui proses perdagangan yang transparan dan adil. Artinya, praktik menjaga kelestarian dan perlindungan sosial dijaga dalam keseluruhan rantai pasokan. 

Memang, inilah syarat dari produk beretika. Produk memastikan bahwa keseluruhan rantai pasokan menghargai semua unit pekerja, baik perempuan dan laki-laki yang terlibat sejak penanaman bahan baku, pemeliharaan, pemanenan, proses produksi pemintalan benang, tekstil, desain, di pasar, sampai ke tangan pengguna.

Oleh Levi's, terminologi-terminologi yang sulit dan asing dalam rangkain rantai pasokan yang transparan dan berkeadilan bisa diletakkan pada tataran praktek bisnis beretika yang mudah dipahami. Levi's yang dulu dikenal sebagai denim laki-laki, saat ini jadi produk fesyen yang ramah perempuan, ramah lingkungan serta peduli persoalan sosial. 

Juga, jins yang dianggap baju informal saat ini bisa dikenakan pada acara yang lebih formal.

Paul Dillinger, pimpinan unit inovasi Levi's pada awalnya khawatir bahwa tekad ini akan menaikkan biaya produksi dan berimplikasi pada harga. Tapi secara mengejutkan nilai dan praktik ini didukung perusahaan dengan baik dan dimasukkan dalam aturan. 

Standard ini menjadi bagian dari nilai Levi's. Levi's terus mendorong produk hijau. Dillinger percaya bahwa ini menjadi bagian dari ajakan agar masyarakat stop berpikir bahwa baju adalah sesuatu yang percuma dan mudah dibuang. 

Paul Dillinger | Sumber: Lebi Straus & Co
Paul Dillinger | Sumber: Lebi Straus & Co
Untuk menyikapi biaya yang tinggi karena proses pembuatan jins yang lama, Levi's berencana memperkenalkan teknologi laser untuk mempercepat proses pembuatan jins pada tahun 2020. Ini mengurangi penggunaan bahan kimia dan mempercepat pembuatan jins yang didesain untuk nampak pudar, using atau sobek. 

Penggunaan laser mengurangi proses produksi dari menghasilkan hanya 3 potong per jam menjadi 60 potong per jam. Levi's melihat perusahaan tidak harus mengurangi jumlah pekerja karena pekerja yang terdampak akan dilatih untuk bekerja di bidang lain pendukung Levi's.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun