Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Seberapa Kita Kenal Kalimantan, Ibu dari 3 Calon Ibu Kota Baru?

9 Mei 2019   07:36 Diperbarui: 26 Agustus 2019   23:38 3717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: Badan Pusat Statistik 2018

Program-program ini tentu membawa pengaruh pada kualitas bentang alam di pulau Kalimantan. Apalagi tanah di pulau ini dikenal berlapisan hara 'kurus', tidak sesubur seperti tanah di Jawa. 

Namun, sayang sekali, proses modernisasi dinilai tidak meningkatkan kemajuan masyarakat Kalimantan seperti yang terjadi di pulau lainnya. 

Pengetahuan modern melalui pendidikan dinilai terlambat masuk. Sementara transmigran dari Jawa, Bali, dan Madura adalah masyarakat pertanian termiskin yang tidak menularkan ilmu pengetahuan. Ini menjadikan kualitas sumber daya manusia di Kalimantanpun tertinggal.

Kekayaan Budaya di Antara Ketertinggalan Masyarakat Asli Kalimantan 
Sampai dengan masa Orde Baru, pemerintah kurang memperhatikan kepentingan suku Dayak. Sedikit sekali masyarakat Dayak yang menjadi PNS, apalagi menjabat posisi penting di kantor pemerintah. 

Barulah pada masa reformasi, ketertinggalan mulai dibongkar oleh Otonomi Daerah dan pemekaran kabupaten. Warga Dayak mulai mengisi ruang kebutuhan sumber daya manusia di banyak perkantoran, universitas dan di perusahaan perusahaan.

Sejatinya, banyak wilayah Kalimantan yang kaya akan sumber daya alam. Apakah itu tambang minyak, tambang batu bara, ataupun lahan sawah yang tumbuh sangat baik. Belum lagi berbagai spesies ikan di sungai sungainya. Juga kekayaan fauna langka seperti Bekantan dan Orang Utan. Namun, tingkat kesejahteraan masyarakat asli masih perlu mendapat perhatian. 

Dok: Badan Pusat Statistik 2018
Dok: Badan Pusat Statistik 2018
Kesenjangan tingkat sosial ekonomi masyarakat perkotaan Kalimantan dengan wilayah Indonesia lainnya mungkin tidak terlalu menyolok. Namun peta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2018 menunjukkan bahwa Kalimantan Barat masih tertinggal dibandingkan dengan Kalimantan yang lain. Ini bisa dilihat dari warna warna kuning pada peta. Juga tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat Dayak masih perlu ditingkatkan. 

Pada bidang pendidikan, misalnya, rata-rata lama sekolah masyarakat Kalimantan Timur adalah 9,48 tahun pada 2018, sementara di Kalimantan Barat adalah 7,12 tahun.

Di tingkat lapang kita bisa menemukan hal hal yang mengindikasikan kesenjangan. Ketika saya bersama sahabat kerja saya, dik Dati Fatimah, melakukan penelitian dalam rangka meningkatkan opsi kematapencaharian masyarakat yang hidup di wilayah gambut di Kalimantan Tengah, dan juga di pekerjaan yang lain di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, kami menemukan beberapa hal.

Transportasi Sungai dan WC Umum (Dokumentasi Pribadi)
Transportasi Sungai dan WC Umum (Dokumentasi Pribadi)
Pertama, terbatasnya jenis mata pencaharian yang menguntungkan secara ekonomis bagi masyarakat di wilayah di sekitar Teluk Sampit. Ini tentu dapat menimbulkan potensi yang mengancam situasi tanah gambut di sekitarnya. 

Kedua, akses penduduk asli terhadap fasilitas infrastruktur dan transportasi masih terbatas sehingga sulit untuk memasarkan produk pertaniannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun