Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Hukuman Berat, Mengapa Masih Nekad Tidur dengan Anak di Bawah Umur?

11 Maret 2019   09:01 Diperbarui: 12 Maret 2019   02:20 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum, aturan hukum dan undang undang di beberapa negara juga kulang lebih setara dengan apa yang kita miliki karena mengacu pada konvensi internasional hak anak yang sama. Bahkan, bisa dikatakan bahwa aturan hukum kita cukup progresif untuk melindungi kepentingan anak. 

Hubungan Seksual dengan Anak di Bawah Umur : Gaya Hidup? 

Persoalan prostitusi anak memang bukan hal yang mudah diurai. Permainan di pasar berlaku. Ada permintaan, ada penawaran. Namun, bila aturan hukum begitu ketat dan berat, mengapa masih banyak juga laki laki hidung belang yang bermain main dengan risiko meniduri seseorang di bawah umur atau memiliki potensi ada pada usia di bawah umur? Apakah memang pemahaman laki laki tentang hukum sangat rendah?

Atau alasan tidak melihat KTP perempuan itu karena si perempuan nampak dewasa? Atau apakah ini sudah menjadi gaya hidup bahwa tidur dengan anak di bawah umur akan memberikan kenikmatan lebih? Gaya hidup kriminal? Atau tak perduli karena enak dan mau?

Saya menulis ini bukan karena saya perempuan. Bukan juga karena saya bekerja di area kesetaraan gender. Saya hanya bisa katakan ini adalah urusan kemanusiaan dan akal sehat. 

Sudahlah. Saya yakin ada studi tentang hal ini. Yang jelas, para pelaku punya jawabannya. Namun pagi ini, saya mungkin hanya bisa mengurut dada, menghela napas panjang atas kepelikan realita. 

Lalu, apakah kita hanya bisa berserah diri dan katakan bahwa ini urusan Tuhan?

Pustaka : Kasus Prostitusi online, Aturan Hukum Bersetubuh dengan Anak di Bawah Umur, Studi Prostitusi Anak, the Guardian 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun