Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

90 Menit di Belakang Layar Panggung Wayang Wong Sriwedari

25 Februari 2019   09:30 Diperbarui: 25 Februari 2019   21:14 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Saya mendatangi seorang perempuan pelakon Surpanaka yang merupakan adik perempuan Rahwana yang juga merupakan raksasi. Ia sedang menghapal tembang untuk ia lantunkan nanti. Tenbanf ia tulis di atas telapak tangannya. Ia menghapal sambil mempersiapkan dandanannya. Ia memegang cermin yang sudah tak baru lagi. Takjub saya menyaksikan ia berdandan dan mengubah dirinya menjadi cantik jelita dengan make up-nya.

Di sudut lain di ruang laki-laki, nampak pelakon Anoman sang kera Putih, juga Sugriwa pelakon sang Kera Merah dan pelakon Anilo sang kera berwarna nila keunguan telah bersiap dengan dandannya. 

Nampak beberapa anak kecil mengikuti ayahnya yang berdandan dan akan memerankan sebagai sang Kera merah, Sugriwa. Mereka turut pula mencorengkan bahan make up ke wajah mereka. Wibisono sang raksasa ganteng juga bersiap dengan make up.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Adapula pewayang yang sedang berdandan untuk peran Petruk. Wajah lucu dengan bayangan hidung seakan ia berhidung mancung (walau aslinya pesek) menjadikannya sangat lucu.

Berbicara soal alat-alat make up. Sementara para pelakon perempuan menggunakan kosmetik sederhana, para pelakon wayang laki laki pada umumnya menggunakan bahan-bahan yang bervariasi. Kadang-kadang saya temukan sebagian dari mereka menggunakan pewarna tradisional semacam jelaga.

Saya mengamati proses berdandan itu, sambil sesekali bertanya kepada narasumber istimewa di malam itu. Karena pemain Wayang Wong akan berjarak dengan penonton dan dengan diberi lampu panggung yang kuat, maka dandanan nampak dibuat lebih tebal. 

Beberapa dandanan mewakili watak dan karakter tertentu sehingga terdapat pakem dan ciri-ciri yang menarik.

Anak anak Sugriwa (Dokpri)
Anak anak Sugriwa (Dokpri)
Anilo sang Kera Nila Keunguan (Dokpri)
Anilo sang Kera Nila Keunguan (Dokpri)
Beberapa jenis rias wayang yang saya coba tangkap dari penjelasan para pelakon Wayang Wong itu antara lain:
  • Putra alus yang lemah lembut untuk tokoh seperti Rama, Abimanyu, Arjuna,
  • Putra alus gesit untuk tokoh seperti Kresna, Wibisana, Nakula dan Sadewa;
  • Gagah Thelengan untuk tokoh karakter berwibawa seperti Bima, Gatutkaca, Duryudana;
  • Gagah Prengesan untuk tokoh laki-laki yang gagah tetapi suka tertawa terbahak dan kadang berwatak jahat seperti Dursasana;
  • Gagah Gusen bertaring untuk tokoh laki laki yang jahat seperti Rahwana, Indrajit;
  • Raksasa Raja untuk yang bengis kejam seperti Niwatakawaca dan Kumbakarna, meski mereka memiliki pula karakter berbudi luhur;
  • Raksasa lucu untuk karakter raksasa humoris seperti Sukrasana dan Kalabenda;
  • Raksasa liar untuk karakter raksasa jahat seperti Cakil
  • Punakawan untuk abdi dalem laki-laki seperti Semar, Gareng. Petruk dan Bagong
  • Punakawan perempuan seperti Limbuk dan Cangik
  • Kera untuk tokoh monyet seperti Anoman, Anggada, Sugriwa dan Subali.

Saya melihat semua pemain wayang hampir selalu memerankan peran dan karakter tertentu. Mereka bersiap sesuai jadwal. Saya tidak melihat adanya seseorang yang mengingatkan jam berapa mereka harus tampil. Mereka sudah hapal dengan peran dan kapan perlu muncul ke panggung. Bagi saya ini menakjubkan.

Wibisono (Dokpri)
Wibisono (Dokpri)
Dari sejarahnya, wayang berasal dai bahasa Jawa kuno yang berarti bayangan. Istilah ini muncul ketika wayang merupakan wayang kulit. Pada arti yang lebih luas, maka wayang juga dapat untuk wayang wong. 

Pada hakikatnya pelakon wayang wong adalah mereka yang merupakan bayangan dari karakter karakter yang ada di dunia. Ada yang baik, ada pula yang buruk. Yang menarik dari peran di dalam cerita wayang, baik Ramayana maupun Mahabarata, kaum yang baik akan mengalahkan kaum yang jahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun