Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Idul Fitri, Teladan Perbedaan Agama dari Keluarga Djamali-Sulangi

5 Juni 2019   11:16 Diperbarui: 5 Juni 2019   16:59 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Anak Saya.  Dokpri

Sampai sekarang pesan dan nasehat nenek masih tersimpan dalam hati saya dan pasti tersimpan juga pada hati seluruh keluarga besar saya Djamali - Sulangi. 

Seandainya mereka kakak beradik ini masih ada,  saya yakin mereka pasti sedih melihat kondisi dan keadaan negeri sekarang ini, dengan mendengar pemberitaan sekarang ini dimana rasa saling menghargai dan mencintai mulai luntur ditelan oleh rasa intoleransi yang mulai mencengkram negeri ini. 

Kami belajar dari mereka yang sudah mendahului kami tentang betapa indahnya hidup rukun dan damai,  bersatu dalam bingkai kasih,  tidak membedakan antara satu dengan yang lain. 

Karna kami percaya sikap toleransi itu bukan sesuatu yang harus diperjuangkan,  namun sikap toleransi itu akan ada dgn sendirinya karna rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama. 

Salam Persaudaraan dari Saya Levi William Sangi. 

Cucu dari Nenek Nang Djamali.  Salah seorang dari enam bersaudara yang memeluk agama Kristiani. 

Selamat Idul Fitri saudara-saudaraku.  Biarlah kita menjadi contoh dan pola bagaimana keindahan rasa saling mencintai dan menghargai,  biarlah kita menjadi contoh bagi sesama kita bagaimana keindahan hidup dalam kerukunan  dan kedamaian.  

Mari terus bangun rasa cinta kasih saudara bersaudara sebagaimana mereka yang telah mendahului kita telah memberikan teladannya kepada kita. 

Karena Torang Samua Basudara. 

Dan sayapun harus pergi bertemu dengan seluruh keluarga besar saya yang muslim. 

Semoga saja hidangan makanannya masih panas,  karna sudah cukup lama tangan ini menuliskan ini semua. 

Salam Kompasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun