Kebaya: Identitas yang Melawan Arus
Di era digital ini, tren fesyen asing begitu mudah masuk dan menggeser tradisi lokal. Festival ini, dan khususnya penampilan dari Ronia Boutique, menjadi pengingat bahwa kebaya bukan sekadar pakaian kuno. Kebaya adalah simbol keanggunan dan jati diri perempuan Indonesia yang diwariskan lintas generasi.
Setiap helai kain kebaya menyimpan cerita, keteguhan, dan keindahan leluhur. Dengan merawat kebaya, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga mempertegas identitas bangsa di tengah gempuran globalisasi.
Merangkul Kebaya dalam Keseharian
Maka, sudah saatnya kita tidak hanya mengenang, tetapi juga menghidupkan kembali kebaya dalam keseharian. Memulainya pun tak harus rumit. Cukup dengan membiasakan diri mengenakan kebaya di kantor, acara keluarga, atau bahkan dalam kegiatan santai, kita sudah mengambil langkah besar.
Dengan berkebaya, kita menunjukkan kebanggaan sebagai perempuan Indonesia dan membuktikan bahwa tradisi dapat berpadu harmonis dengan gaya hidup modern.
Mari jadikan kebaya sebagai bagian dari identitas personal dan kolektif. Karena kebaya bukan hanya masa lalu, melainkan warisan berharga yang harus terus hidup, dari kita, untuk Indonesia.
Adapun partisipasi Ronia Boutique dalam Kebaya Fest 2025 didukung sepenuhnya oleh rekan – rekan alumni GGS 82 seperti Febry Pical, Levina Litaay dan Hanny Haulussy yang bahkan hadir  bersama istri terkasih Ika Permatasari.
(,,,)