Sebagai salah satu contoh, tim peneliti belia dari SMA Rehoboth YPPK Dr.J.B Sitanala Ambon mempublikasi hasil risetnya di Bali yaitu pembuatan yogurt dengan gandaria dan tepung biji cempedak sebagai kandungan karbohidratnya. Judul riset dari Alnesia A.P. Patty dan Liyan S.A.Aunalal yaitu Concentration Effect on Gandaria Sap ( Bouea macrophylia Griff) on the Organoleptic Quality of Yogurt from Cempedak ( Artocarpus champenden) Seed Milk Using Hedonic Test.
Apa yang dapat kita pelajari dari kiprah YPPK Dr.J.B.Sitanala bahwa sebuah lompatan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten, disemaikan , bertumbuh dan bekembang ke tahapan berikutnya. Jika secara konsisten dan berkelanjutan ditangani serius atau dikelola secara profesional menjadi sebuah upaya nyata untuk melahirkan peneliti-peneliti muda di berbagai tempat di Indonesia. Hal ini seperti yang telah penulis singgung dalam tulisan sebelumnya dengan judul "Upaya Mewujudkan Peneliti Muda, Pilar Inovasi Sains di Era Revolusi Industri 5.0".
BISF, I30 dan IYBC
Setelah tiba dan bergabung dengan tim YPPK Dr. J.B.Sitanala di Bali pada tanggal 18 Juni 2025 maka Prof. Elim terus melakukan koresponden berita dan gambar day by day dari kegiatan tersebut dengan harapan, penulis akan mempublikasikan di Kompasiana.
Untuk itu ada baiknya penulis memberi gambaran kegiatan International Youth Science Competition 2025 di Bali dari tanggal 19-23 Juni 2025.
International Youth Science Competition (IYSC) 2025 pada kenyataannya mewadahi tiga ajang kompetisi Internasional bersamaan yaitu yaitu BISF (Bali International Science Fair). Ajang BISF berfokus pada bidang sains dan penelitian ilmiah. Kemudian I3O singkatan dari International Innovation and Invention Olympiade yaitu ajang kompetisi inovasi dan penemuan dari berbagai bidang serta IYBC atau International Young Business Competition yaitu ajang kompetisi untuk ide-ide bisnis kreatif dari para pemuda. Nah ! di IYBC 2025 inilah 7 Tim Peneliti Belia dari YPPK Dr.J.B SItanala dari Provinsi Maluku berlaga dan mengikuti penjurian dalam kategori Economic Reaserch.
Penulis akan melakukan tulisan lanjutan untuk memberikan gambaran bahwa dalam ketiga ajang Internasional tersebut menjadi wadah bagi generasi muda untuk menampilkan inovasi dan ide-ide kreatif di berbagai bidang seperti sains, teknologi, lingkungan, pendidikan, dan bisnis. Untuk tahun 2025, Universitas “Unggulan” Warmadewa (Unwar) di Denpasar Bali, kembali didapuk menjadi tuan rumah penyelengaraan untuk ketiga kalinya.
Kompetisi IYSC 2025 diselenggarakan dalam format hybrid, memadukan presentasi langsung di venue dan siaran langsung dan presentasi secara daring melalui platform resmi IYSC (Zoom + YouTube Livestream).
Peserta dapat memilih untuk hadir secara fisik atau menyampaikan karya mereka secara virtual. Format ini memungkinkan inklusi lebih besar dari peserta global, termasuk negara-negara berkembang.
6 Emas, 1 Perak dan 4 Special Award