Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Air Batang dan Air Tapta, Sumber Mata Air di Rumdai Pulau Nila

11 Januari 2024   16:10 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:59 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
“Air Batang” Lakotani di wilayah Kampung Kuralele Pulau Nila Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Tahun 2020 (dokumentasi Buce Serpara)

Pulau Dai adalah asal marga keluarga MARANTIKA dan Pulau Romang adalah asal marga LAKOTANI. Kedua Pulau Dai dan Pulau Romang saat ini merupakan bagian dari Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku.

Adapun setelah dipisahkan dari Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 1962 maka Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) Kepulauan memiliki ibukota atau pusat pemerintahan berada di Rumdai tepatnya di Kampung Usliapan.

Pada tahun 1978 akibat ancaman Gunung Api Lawarkawra di Pulau Nila maka penduduk pada ketiga pulau Teon Nila Serua dievakuasi ke wilayah Waipia Pulau Seram.

Secara berkala masyarakat TNS mengunjungi ketiga pulau tersebut untuk melakukan aktivitas perekonomian seperti memanen hasil kabong (kebun), mencari ikan atau mengusahakan hasil perikanan dan aktivitas lainnya seperti membangun rumah ibadah, rekreasi keluarga, menjaga dan merawat pulau dan lain-lain

AIR BATANG dan AIR TAPTA

Yang menarik dari ketiga Pulau Gunung Api Teon Nila dan Serua, hanya Pulau Nila yang mempunyai sumber mata air “terbaik” di Rumdai yang tidak pernah kering dan oleh warga disebut AIR BATANG dan AIR TAPTA.

Ada dua AIR BATANG yaitu berada pada petuanan milik marga Keluarga Lakotani dan marga Keluarga Marantika sehinga di sebut Air Batang Lakotani dan Air Batang Marantika.

Tanah ulayat/petuanan merupakan hubungan abadi yang dipunyai manusia atas tanah. Pengertian hak ulayat utamanya berkenaan dengan hubungan hukum antara masyarakat hukum adat dengan tanah dalam lingkungan wilayahnya. Itulah sebabnya maka nama air batang sesuai keberadaan sumber air di Petuanan Keluarga Marantika dan Keluarga Lakotani.

“Air Batang” Marantika Kampung Kuralele Pulau Nila Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Tahun 2020 (dokumentasi Buce Serpara)
“Air Batang” Marantika Kampung Kuralele Pulau Nila Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Tahun 2020 (dokumentasi Buce Serpara)

Tampak pada foto adanya pemasangan pipa dari sumber mata Air Batang Marantika ke rumah warga. Berbeda dengan mata Air Batang Lakotani maka Air Batang Marantika telah dibuat atap senk penutup di bagian atasnya.

Adapun aktivitas yang membutuhkan air di peroleh dari kedua air batang ini. Tetapi lagi-lagi yang menjadi unik bahwa sumber air ini mengalirkan air dalam suhu yang panas. Airnya bukan dalam suhu kamar. Maklum ini adalah pulau gunung api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun