Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rumahku di Tanah Vulkanis, Tersisih dan Terlupakan!

29 Maret 2023   01:12 Diperbarui: 30 Maret 2023   13:04 2214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 9. Tempat rumah Keluarga Litaay tepat berada di samping Gereja Imanuel Mesa – Pulau Teon (dok. pribadi)

Gambar 5. Ilustrasi 'Ring of Fire
Gambar 5. Ilustrasi 'Ring of Fire" (sumber National Geographic)

Di samping hunian yang ada, maka masih nampak rumah menara--banguan tempat menaruh alat - alat melaut dan juga menggantung ikan-ikan hasil tangkapan. Hanya terlihat gereja yang sudah permanen dan megah namun tak jauh dari situ sementara dibangun rumah Keluarga Relmasira secara permanen juga.

Gambar 6. Rumah menara tempat meletakkan peralatan melaut ( dayung, jaring dsbnya) dan juga tempat menggantung ikan hasil tangkapan. (dok. pribadi)
Gambar 6. Rumah menara tempat meletakkan peralatan melaut ( dayung, jaring dsbnya) dan juga tempat menggantung ikan hasil tangkapan. (dok. pribadi)

Tak jauh dari pemukiman nampak beberapa kuburan yang dapat dikenali sebagai kuburan keluarga Para Raja Mesa seperti kuburan Raja Mesa pertama "Poseryama" di kampung baru.

Sedangkan di kampung lama terlihat kuburan Keluarga Relmasira dan satu kuburan Keluarga Plali di area tanah Plali.

Menurut penuturan warga, saat ini pemakaman sudah diatur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Mesa dan dipindahkan pada lokasi "Ntutununu" lebih kurang 600 meter dari kampung.


Arti "Ntutu" adalah ujung tanjung atau ujung kampung, sedangkan "Nunu" artinya bawah atau di bagian bawah.

Gambar 7. Kuburan keluarga Raja Mesa dan baru di cat biru ketika anak cucu “Poseryama” (Raja Mesa I) datang pada peresmian gereja (dok. pribadi)
Gambar 7. Kuburan keluarga Raja Mesa dan baru di cat biru ketika anak cucu “Poseryama” (Raja Mesa I) datang pada peresmian gereja (dok. pribadi)

Yang menarik lagi bahwa sudah terlihat tata ruang dalam Kampung Mesa dengan adanya jalan setapak dan berdirinya rumah hunian berada di kiri kanan jalan setapak. Malah pada tempat yang sudah ada namanya sudah tersusun batu mengitari area milik yang bersangkutan seperti nampak pada bekas rumah Keluarga Litaay dan Keluarga Leunupun.

Sedangkan untuk tempat rumah almarhum Marthen Melaira ( mantan Raja Mesa) sudah tampak pembangunan fondasi namun belum dibangun rumahnya.

Gambar 8. Tempat rumah almarhum Marthen Melaira yang sudah ada fondasinya. (dok. pribadi)
Gambar 8. Tempat rumah almarhum Marthen Melaira yang sudah ada fondasinya. (dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun