Mohon tunggu...
Levina Yustitianingtyas
Levina Yustitianingtyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya

hobby membaca, traveling

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Real Count vs Quick Count, Mana yang Lebih Akurat?

22 Februari 2024   09:30 Diperbarui: 22 Februari 2024   09:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

Indonesia baru saja menyelenggarakan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024 lalu. Dalam rekapitulasi atau penghitungan hasil pemungutan suara menggunakan metode real count dan quick count. Namun, apakah masyarakat tahu perbedaan antara real count dengan qouck count dan hasil akhir dari metode mana yang akan digunakan nantinya ?

Berikut penjelasan mengenai kedua metode penghitungan hasil pemungutan suara.

Quick Count

Pada laman berita Kabar24bisnis, quick count adalah perhitungan yang bersifat prediktif dan sederhana. Data ini diperoleh berdasarkan log (C1) perhitungan berdasarkan TPS yang dipilih secara acak dan menggambarkan jumlah penduduk. Quick count seringkali digunakan sebagai indikator awal, namun tidak selalu memberikan data yang akurat dan dapat diandalkan. Hal ini karena metode pengambilan sampel biasanya terbatas hanya pada sejumlah besar TPS. Artinya representasi suara secara keseluruhan mungkin kurang akurat. Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2022 mengatur, pemberitahuan hasil penghitungan cepat dapat dilakukan paling lambat dua jam setelah pemungutan suara berakhir.

Mengutip dari laman Liputan6.com, sebelumnya, KPU telah mendaftarkan dan memverifikasi lebih dari 80 lembaga pemungutan suara untuk mengikuti penghitungan sementara Pilpres 2024. Keakuratan penghitungan cepat pemilu 2024 sedang diperdebatkan oleh para ahli statistik, lembaga jajak pendapat, dan organisasi penelitian. Mereka mengatakan error untuk penghitungan suara cepat hanya sekitar 1%, sehingga perbedaan antara hasil penghitungan cepat dan penghitungan sebenarnya sangat kecil. Hal ini menjadikan Quick Count sebagai acuan terpercaya dalam memprediksi perolehan suara setiap pasangan calon.

Perlu dicatat bahwa distribusi sampel ditentukan dengan mempertimbangkan jumlah pemilih yang merupakan sebagian besar penduduk Indonesia. Masih dari kutipan laman Liputan6.com, Metode penghitungan cepat didasarkan pada random sampling, yaitu suatu lembaga survei atau penelitian yang secara acak mengambil sampel dari 3000 TPS di seluruh Indonesia. Meski jumlah TPS yang tercatat hanya sebagian kecil dari total, sekitar 830.000 TPS, namun lembaga peneliti mencermati sebarannya.

Hasil quick count tidak 100% akurat, akan tetapi dapat dijadikan acuan untuk memperkirakan potensi jumlah suara setiap kandidat, termasuk calon presiden, wakil presiden, dan calon legislatif. Singkatnya, penghitungan cepat memberikan kondisi awal yang penting dalam menentukan arah perolehan suara dalam pemilu. Namun, hasil akhir ditentukan berdasarkan penghitungan sebenarnya yang merupakan proses resmi KPU.

Real Count 

Sedangkan Real Count adalah proses penghitungan langsung seluruh TPS yang ada, sehingga memberikan gambaran hasil pemilu yang lebih akurat dan tepat. Dengan bekerja sama dengan ratusan sukarelawan di seluruh wilayah, Real Count mengumpulkan data pemungutan suara yang komprehensif dan terperinci, sehingga kami bisa lebih yakin tentang hasil akhir pemilu. Penghitungan fisik yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai lebih akurat dibandingkan quick count. Real Count merupakan proses pengumpulan informasi langsung dari TPS dan dilakukan oleh ratusan relawan.

Proses pemungutan suara Pemilu 2024 baru akan dimulai pada tanggal 15 Februari 2024, dan informasi terkini penghitungan suara Pemilu 2024 dapat dilacak oleh masyarakat di situs resmi KPU RI. Pada saat penghitungan suara yang sebenarnya, data perolehan suara gabungan diperoleh langsung dari TPS tanpa melalui proses pengambilan sampel apa pun, sehingga meningkatkan keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun