Mohon tunggu...
Leumara Creative
Leumara Creative Mohon Tunggu... Chef de Cuisine

Seorang Kuli Wajan yang baru Belajar untuk Menuangkan secuil kisah dan pengalaman lewat tulisan, karena di semesta ini "TRADA YANG TRA BISA". Semoga karya tulisan ini menjadi harta yang tak pernah hilang ditelan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lelaki dan Semua yang Tak Ia Ceritakan Tentang Hidup

11 Juni 2025   21:45 Diperbarui: 12 Juni 2025   01:45 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lelaki dan Semua yang Tak Ia Ceritakan Tentang Hidup (foto by Canva AI)

Jika kau punya ayah, suami, anak laki-laki, saudara, atau sahabat---dengarkan mereka. Bukan untuk memperbaiki, tapi untuk menemani. Kadang cukup dengan bertanya, "Apa yang bisa kubantu?" atau hanya dengan berkata, "Aku ada di sini."

Lelaki juga manusia. Ia bisa lelah. Bisa ragu. Bisa gagal. Dan itu bukan dosa.

Penutup: Di Balik Diamnya, Ada Jiwa yang Berteriak Minta Dipahami

Tak semua yang tersenyum itu bahagia. Tak semua yang diam itu baik-baik saja. Lelaki yang kau kenal mungkin sedang berperang dalam dirinya sendiri, dan hanya butuh satu hal: pengakuan bahwa ia juga berharga, bahkan ketika tak sempurna.

Tak semua luka berdarah. Tak semua yang tersenyum itu bahagia. Lelaki yang terlihat baik-baik saja, bisa jadi sedang berjuang untuk tidak runtuh. Ia tidak meminta banyak. Hanya ingin tahu bahwa ia tidak sendiri.

Jika kau membaca ini, dan kau seorang lelaki, ketahuilah: kamu cukup. Kamu sudah berjuang dengan luar biasa. Dan meski tak ada yang tahu, Tuhan tahu. Dan itu cukup untukmu terus bertahan.

Jika kamu bukan lelaki, tapi mencintai satu di antaranya, jangan biarkan ia menanggung semuanya sendiri. Jadilah tempat pulangnya. Jadilah suara yang berkata: "Kau tak harus kuat setiap saat. Aku di sini untukmu."

Akhirnya....

Lelaki juga manusia: bisa lelah, bisa takut, bisa gagal. Ia telah lama menundukkan gemuruh demi orang lain; kini sudah waktunya kita berdiri di sampingnya, bukan sekadar menonton dari jauh.

Jika kamu seorang lelaki dan membaca ini---ketahuilah: kamu cukup. Kamu tak harus kuat setiap waktu. Dan kamu tidak sendiri. Tuhan tahu semua yang kamu simpan sendiri. Dan itu cukup.

Jika kamu mencintai seorang lelaki---peluklah ia. Tatap matanya dan katakan:

"Kau tak harus memikul semuanya sendiri. Aku di sini, bersamamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun