Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Puisi untuk Ibu

8 Desember 2022   14:52 Diperbarui: 20 Desember 2022   21:05 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar dokpri

#Cernak_kadountukIbu

Puisi untuk Ibu
Oleh Lesterina Purba

Lagi-lagi Chika menarik napas panjang sejak kemarin dia terus memikirkan hadiah untuk ibu. Sebentar lagi tanggal 22 Desember. Hari ibu Sedunia. Ingin memberikan kado untuk ibu.

Bu guru di sekolah telah mengingatkan agar selalu hormat dan sayang pada ibu yang telah melahirkan serta merawat hingga bisa sekolah seperti saat ini.


Bu Melly menyuruh anak-anak memberikan kado untuk ibu. Tidak mesti barang. Perbuatan baik menurut sama orang tua membantu melakukan pekerjaan rumah. Seperti menggosok, mencuci, mengepel tanpa disuruh ibu. Sebab usia Chika sudah mulai beranjak remaja. Sudah tahu tanggung jawab di rumah.

"Anak-anak bisa juga mebuat puisi untuk ibunya. Apa yang paling kau ingat tentangnya. Yang paling tidak bisa dilupakan."Miss Melly menyemangati anak-anak mengingat tinggal dua minggu lagi sudah tanggal 22. 

Chika mulai mencoret-coret buku diarynya. Dia memikirkan kata-kata yang paling bagus untuk ibu. Yang paling tidak bisa dilupakan saat Chika sakit. Ibu pasti begadang. Tetap waspada agar panas Chika cepat turun, setiap dua jam membangunkan Chika agar meminum air hangat.

 Sebentar-sebentar tangan ibu memegang dahi Chika. Kemudian ibu mengambil handuk dan air hangat. Mengompres Chika.  Pertolongan pertama selalu dilakukan ibu sebab Chika tidak bisa sembarangan minum obat panas. Chika alergi prestamol sehingga ibu selalu meramu obat tradisional. Chika disuruh minum obat tolak angin.

 Setelah Chika banyak minum air hangat dan bolak-balik ke kamar mandi buang air kecil. Kemudian dikompres air hangat, menjelang dini hari demam Chika turun. Ibu juga tidak lupa membuat sop hangat. Ayam dicampur dengan telor rebus. Chika cepat pulih sebab ibunya telaten. 

Akhirnya Chika memutuskan menulis puisi untuk ibu.

Ibu
Dalam pelukanmu aku pasti bahagia
Senyum yang hangat
Membuat aku percaya diri

Ibu
Hari-hari bersamamu penuh warna
Rumah cerah ceria
Dengan canda dan tawa
Bergema seisi rumah

Ibu
Di saat aku bersedih
Dadamu tempatku bersandar
Mendengarkan seluruh kisah
Yang membuat  hati resah

Ibu
Aku menyayangimu
Seperti ibu mengasihi dan menyayangiku
Doa yang terbaik untukmu
Aku berjanji selalu mendengar nasihatmu
Menjadi anak yang terbaikmu

Ibu
Peluk cium dariku
Anakmu yang sangat memuja dan mencintaimu

Selamat hari ibu tetaplah sehat selalu
Sampai waktunya tiba hingga ujung usia
Kelak di hari tua aku pasti bisa membahagiakanmu

Chika menuliskan puisi dengan penuh kasih dan tulisan yang rapi. Dibungkus juga dalam amplop disemprotkan minyak wangi kesayangan ibu. Kado untuk ibu sudah dibungkus.

Tapi Chika teringat sesuatu.
Iya sepatu ibu yang mulai sobek.
Chika melihat sepatu ibu telah usang. Sepatu itu terlalu sering dipakai bekerja. Ibu belum bisa memakai sepatu berhak tinggi. Kaki ibu masih agak sedikit pincang masih pemulihan sebab kecelakaan beberapa bulan lalu. 

 Padahal sepatunya masih ada yang baru tapi bertumit tinggi. Sehingga sepatu itu terpaksa disimpan sementara. Ibu belum cukup uang membelikan sepatu baru yang tanpa tumit. Uangnya hanya cukup untuk membayar uang sekolah, ongkos dan makan sehari-hari. Chika merasa sedih.

Chika berusaha menyisihkan uang jajannya. Dan mengutarakan keinginannya kepada Ayahnya agar segera dibelikan sepatu untuk ibu.
Ayah menyetujui rencana Chika. Ayah dan Chika pergi ke toko sepatu tanpa sepengetahuan ibu.

Kado dibungkus rapi oleh ayah dan Chika. Di dalam kado terselip puisi yang ditulis Chika. 

Pada saat malam tiba alarm berbunyi menandakan jam menunjukkan pukul 12.00 WIB. Chika, ayah dan Andris memberi kejutan. Kue ulang tahun telah dipesan tanpa sepengetahuan ibu.

"Ibu ... Ibu ... Bangunlah, " Chika berusaha membangunkan ibu. Pelan-pelan ibu membuka matanya merasa terganggu.

"Ada apa Chika," Ibu mengucak matanya. Ayah dan Andris datang membawa kue ulang tahun.

"Selamat hari ibu untukmu Ibu," ujar mereka serempak.

Ibu Mercy terharu dapat kejutan dari keluarga kecilnya.
"Ibu, ini kado untukmu," Chika menyodorkan kadonya.
Ibu menerima kadonya sambil mengucapkan terima kasih. Tak lupa memeluk mereka satu persatu.

"Sini Chika buka ada puisi didalamnya. Chika bacakan ya Bu."Chika membacakan puisi untuk ibu dengan penuh rasa haru dan syukur. Tak lupa juga Chika memberikan kado sepatu yang sangat diinginkan olehnya. Ibu sangat bahagia. Kejutan dari keluarga kecilnya menambah semangat dalam menjalani hidup.

Bekasi, 06122022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun