Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta di Ujung Senja

6 Juli 2022   20:28 Diperbarui: 6 Juli 2022   20:41 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya memutuskan untuk menyudahi hubungan. Jika memang berjodoh suatu hari nanti pasti bertemu.

Takdir mempertemukan Rudy dan Nancy di usia senja. Sama-sama sudah sendiri dan ditinggal mati oleh pasangan. Teringat masa lalu Rudy dan Nancy bersama kenangan senja dan rembulan hari terakhir mereka bertemu.

Rasa sedih dan tidak memiliki harapan untuk kembali. Bahkan rasa itu tetap hadir meskipun Rudy dan Nancy sudah menemukan pasangan masing-masing. Cinta mereka tetap mekar dan ditutupi oleh kabut. Di gubuk tua sejarah cinta telah berlalu.

***

Senja mulai berlabuh, rembulan mulai menampakkan cahaya redup menambah suasana Rudy dan Nancy berbinar bahagia. Anak-anak mereka telah setuju agar mereka segera melangsungkan pernikahan.

Nancy merasa bahagia, jodoh yang sedari dulu direstui ibu. Rudy adalah cinta sejati dan selalu membantu pada saat susah bersama ibu. Rudy selalu ikhlas membantu ibu menurunkan barang dagangan dari mobil pickup. Dagangan mereka buah-buahan yang berada di perapatan jalan menuju rumah mereka. Ibu selalu senang jika Rudy hadir. Ibu selalu berucap.

" Ibu berharap  suatu hari nanti kau jadi mantu ya," ujar ibu sangat berharap saat itu.

Ternyata di ujung senja lika-liku perjalanan hidup mereka. Dan di usia senja mereka berjodoh.

"Ternyata enak juga ada pasangan. Ada selimut hidup, "ujar Nancy berbinar-binar.

Nancy bercerita kepada teman-teman kerja. Seperti biasa jam istirahat di kantin kantor.

Ranti teman dekatnya hanya tertawa tersipu-sipu mendengar cerita dari Nancy yang bercerita tanpa malu-malu. Nancy terlalu polos cerita apa adanya. Semburat merah mewarnai pipi sesuai dengan hati Nancy saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun