Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Novel "Pulang" dan "Pergi" Karya Tere Liye

11 Oktober 2020   18:12 Diperbarui: 11 Oktober 2020   19:15 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen pribadi

Tere Liye
Pengarang novel terhit menurut saya. Novel-novelnya rata-rata best seller lho.

Awalnya jatuh cinta sama Tere Liye gara-gara murid saya kasih kenang-kenangan novel karya Tere Liye dengan judul "Kau, Aku dan Sepucuk Anggpau Merah". Mulai baca sampai akhir ceritanya sangat menghanyutkan. Kata-kata Tere Liye mengalir di dalam satu novel sehingga membuat saya tak bisa berhenti maunya langsung selesai baca, penasaran bagaimana kisah selanjutnya.

Yang terakhir saya baca novel Tere Liye berjudul "Pulang dan Pergi"
" Pulang" menceritakan kisah seorang anak tukang pukul, yang tidak diterima di kampungnya karena terkenal sadis. Pemuda ini bernama Somad anak tukang pukul jadi keturunan itu melekat padanya hingga suatu saat dia jatuh cinta pada seorang gadis sahabat mengajinya. Tapi karena Somad anak tukang pukul yang terkenal itu, orang tua sang gadis menolak lamarannya. 

Akhirnya Somad pergi merantau meninggalkan semua kepahitan dan berjumpa dengan tokeh besar. Yang memiliki usaha ilegal dan memerlukan tukang pukul yang handal. Somad adalah tukang pukul yang handal, semua yang berurusan dengannya adalah maut.

Kisah cinta Somad di masa lalu masih mengiringi langkahnya walaupun beribu mil jauhnya dari Hongkong ke Sumatera tempat dia dilahirkan.
Perjalanan kisahnya sangat mengharukan dan saya sempat menitikkan air mata ketika membaca kisahnya. Saya lebai ya.


Somad jatuh cinta pada penyanyi di saat dia bersama tokeh besar, mereka menjalin asmara dan menikah. Pernikahan mereka tidak lama sehingga Somad pergi pulang ke kampung halaman tanpa membawa istrinya. 

Padahal istrinya saat itu sedang mengandung anaknya. Somad tidak tahu akan hal itu, dia patah arang karena dia gagal menjalankan tugas dari tokeh besar sehingga kakinya lumpuh. Dan akhirnya Somad pulang kampung halaman dan melamar kekasihnya yang dulu. Mereka sudah pernah mengikat janji untuk sehidup semati.

Pernikahan mereka tidak disetujui oleh orang tua sang gadis, dan mereka harus pergi jauh dari kampung halaman. Somad pergi dari kampung halaman menuju hutan. Mereka menjauh dari kehidupan masyarakat. 

Sehingga Somad memiliki anak laki-laki, tapi perangainya berubah menjadi kasar. Kisah yang sangat menarik sehingga penasaran untuk terus membacanya. Bagaimana kisah selanjutnya bisa saya sampaikan lewat puisi ini yang terinspirasi dari novel Tere Liye berjudul "Pergi" novel ini saling berkaitan dengan novel berjudul "Pulang"

Ayah Kini Aku Tahu Kemana Aku Pergi
By Erina Purba

Ayah kenapa engkau selalu marah padaku
Apa yang salah denganku
Dengan mudahnya hawa marah muncul di hatimu
Hati ini bertanya-tanya siapakah aku sebenarnya di matamu Ayah

Apakah aku bukan anakmu
Ternyata di balik itu semua ada cerita yang menyakitkan

Diam-diam Emak menceritakan padaku
Ayah ternyata semua sangat menyakitkan
Sehingga Ayah yang dulu romantis menjadi pemarah

Tak hanya aku yang kena marahmu
Emak juga sering engkau buat menangis
Padahal Emak adalah cinta matimu

Ayah sekarang aku tahu semuanya bahwa apa yang terjadi
Masa lalumu yang kelam dan pahit
Tapi semuanya engkau lampaui
Hingga engkau menjadi seorang tangan kanan taouke besar

Ayah yang hebat
Ayah yang keras
Ayah yang penuh luka
Ayah yang tak takut mati

Aku menjadi penerusmu Ayah
Darahmu mengalir di tubuhku
Aku menjadi sepertimu Ayah

Ayah aku bangga padamu
Walaupun masa kecilku sangat menyakitkan
Tapi aku tetap memujamu
Semua aku tahu Ayah setelah aku besar
Kini aku sudah besar dan menjadi seperti engkau yang dulu tapi lebih menuju di jalan yang lurus

Aku mengikuti jejakmu tapi bukan sepenuhnya di jalan hitam
Lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang tertindas
Aku memaafkanmu Ayah
Sekarang aku tahu kemana aku harus pergi

Bekasi, 25 Februari 2019

Sumber gambar dokumen pribadi
Sumber gambar dokumen pribadi
Dan puisi berjudul " Senyum Ibu"

Senyum Ibu
By Erina Purba

Ibu kasihmu sepanjang Samudera Hindia
Tak berkesudahan
Tiada lelah di wajahmu
Tiada sendu di wajahmu

Wajahmu selalu tersenyum untukku
Damainya senyum ibu
Senyum yang menghembuskan nafasku
Hingga aku bisa mengarungi lautan badai kehidupan
Ibu terima kasih untukmu
Aku takjub atas kasih sayangmu

Telapak kakimu adalah surga
Akan tetap menjadi panutan
Tempat aku mengadu
Tempat aku bercerita

Ibu engkau selalu menyempatkan waktu
Mendengar curahan hatiku
Curahan hati yang paling menyakitkan untukku

Tapi engkau bisa meredamnya ibu
Memberi solusi untuk masalahku
Hingga ada rasa damai, nyaman di hatiku

Curahan hati yang aman yaitu ibu
Ibu yang tahu anaknya itu seperti apa
Ibu yang mengandung anaknya pasti tahu bagaimana sang anak dari kandungan sampai lahir
Rasa sakit ketika ibu melahirkan aku
Semua ibu curahkan kepadaku cerita-cerita masa kecilku

Ibu yang mengerti aku
Meredamkan amarah bapak jika aku salah
Ibu tidak rela melihat aku selalu dihukum bapak

Ibu betapa mulianya engkau
Akan aku ingat selalu pesanmu
Ibu aku masih ingat pesanmu sebelum aku pergi merantau

Dengan linangan air mata
Engkau melepaskan aku Ibu
Dengan berat hati tak rela berpisah denganku

Tapi aku harus pergi Ibu
Mengarungi luasnya dunia di luar sana
Tenanglah Ibu aku pasti selalu ingat pesan yang kau sampaikan untuk ku

Pesanmu begitu dalam Ibu
Semua yang serba haram jangan kau sentuh anakku
Jika kelak nanti kau di jalan hitam paling tidak ada yang putih di dalam tubuhmu
Tubuhmu bersih dari semua pantangan

Ingat itu anakku
Hindari semua itu
Hanya itu pesan ibu
Kelak ibu tiada tetaplah ingat pesan terakhir dariku
Selamat jalan anakku
Semoga engkau sukses selalu

Terima kasih ibu
Aku tetap menjaga tubuh ini bersih dari semua yang haram
Yang haram selalu aku hadapi setiap hari Ibu
Pekerjaan hitam yang kulakukan mengharuskan aku berurusan dengan yang  haram

Tapi aku bisa menahannya Ibu
Aku selalu ingat pesanmu

Biarpun aku bekerja di jalan yang hitam
Tapi aku tetap bersih dari semua yang haram
Terima kasih ibu, semoga engkau bahagia bersama dengan Dia di atas sana

Bekasi, 08032019

Sekian dulu review buku dari saya semoga bermanfaat buat pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun