Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Cium) Panas Membara Ingin Berlanjut

6 April 2019   09:41 Diperbarui: 6 April 2019   10:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar Pixabay

(Cium) Panas Membara Ingin Berlanjut

Ranti sudah punya anak enam, bodynya yang dulu gitar Spanyol sekarang seperti tong menambah Sam hilang selera. Sam sudah bosan melihat Ranti tambah hari tidak terurus tuh bodynya. Apalagi Ranti tiap hari mandi keringat sampai pakai gincupun dia lupa. Penampilannya sudah seperti pembantu. Malah lebih cantik tuh pembantu tetangga. Sam jadi malas pulang cepat ke rumah. Mending lihat-lihat yang bening di kantor siapa tahu mau jadi bini kedua.

Apalagi Sam tuh di kantor punya sekretaris baru punya body aduhai syantiknya sudah mirip Princess Syahrini. Namanya Mira gadis berumur dua puluh lima tahun dengan body gitar Spanyol dan buah dadanya sekal dan kenyal menggiurkan minda Sam.

"Mira, keruangan saya sebentar!" Ujar Sam suatu hari di kantor mereka.
Kesempatan ini yang selalu di nanti-nanti Mira. Mira pertama masuk kerja lima bulan yang lalu sudah menaksir Sam, sang bos di perusahaan tempat dia bekerja.

"Jangan lupa bawa berkas untuk rapat nanti siang ya!"

"Iya Pak, saya siapkan segera."
Sambil berjalan dengan gemulai kaki yang jenjang kulit kuning gading menambah cantik gadis bernama Mira. Mira mengenakan rok di atas lutut, menambahkan betapa mulusnya pahanya, membuat mata yang melihat risih.

Tok...to..k tok... suara pintu diketuk.

"Silahkan masuk Mira!"
"Duduk di sini!" Sam menunjukkan kursi yang di depannya. Mata Sam tak berhenti memandang belahan buah dada yang tersembul keluar dari bajunya Mira.
Dasar Mira memancing kucing yang sedang lapar.

Sebenarnya Mira sengaja tuh menggoda Pak Sam, suami orang yang masih memiliki ketampanan mirip Lee Min-ho. Biarlah istri kedua yang penting tuh jadi biniya.

Sam beranjak dari kursinya mendekati tempat Mira duduk, mengambil berkas dari tangan Mira dengan sengaja memegang tangannya membuat Mira tersipu malu. Ah ternyata pak bos sudah mulai tergiur denganku dalam hati Mira.
Mata mereka berpandangan lama-lama tangan Sam sudah berada di belahan dada Mira, sambil di remas membuat Mira melambung ke langit ketujuh.
"Ah Pak Sam, maaf nanti ada yang lihat, "ujar Mira masih nafas tersengal-sengal menahan kenikmatan.
Sam tidak mendengar ucapan Mira malah dilanjutkan mencium bibir ranum yang sedari tadi ingin dilahapnya. Bibir bergincu merah menggoda napsu binatang Sam.
Bibir mereka saling melumat beberapa menit lamanya.
Akhirnya Sam melepaskan ciumannya.  Sam meminta alamat Mira, hubungan ini harus dilanjutkan berhubung Mira membuka pintu lebar-lebar.
Sam sudah lupa anak istrinya, pikirannya dikuasai napsu dunia. Janji sucinya bersama Ranti hidup semati telah dilupakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun