Mohon tunggu...
Lestari Ningsih
Lestari Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis; menulis apa yang dilihat, dipikirkan, dan dirasakan. Memberi inspirasi dan manfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Banang Raja Rajut Hati Mak-mak

14 Maret 2020   08:10 Diperbarui: 14 Maret 2020   08:10 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisi lain Tenun Kupang atau Mataram juga mulai diminati. Ada beberapa blus-blus tenun dipajang. Beberapa orang mendekat dan melihat-lihat. Mencoba, menjadikan yang lain mencoba. Bukti bahwa memang rasa ingin membeli berawal dari melihat orang lain memakai atau mencoba. Sebuah alternatif, minat pembeli selain batik. Namun demikian batik tetap menjadi primadona pembeli.

Selain menjadi primadona karena kesetiaan pembeli pada batik. Harga pun menjadi ukuraan kantong masing-masing. Harga dari 35.000, 45.0000, 50.000, sampai 399.000. Harga yang cukup untuk kantong mak-mak sisa hasil otak-atik uang belanjaan bulanan. Wah, siapa tidak tertarik untuk memborong? Tak perlu jauh-jauh ke Malioboro atau Pasar Klewer di Solo. Atau Ke Pekalongan tanpa melalui tol supaya bisa mampir di toko-toko batik. Toko-toko batik sudah menyebar dimana-mana. Harga terjangkau, apik, dan klasik.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Melestarikan budaya khususnya batik ternyata diakui tidak diakui sudah dilakukan oleh para mak. Mati-matian menyisahkan belanjaan bulanan demi untuk bisa memilikinya. Pun dengan harga yang sesuai dengan kanton, tentunya. Berharap harga kain batik tetap bisa terjangkau karena kita pun mencintaimu warisan budayaku. Melangkah keluar mall ini diiringi ucapan 'Terima Kasih' dan senyum yang masih saja sejuk. Pulang membawa cerita suka di sore yang menyapa.

Selamat belanja batik, karena batik tak akan kelam dimakan waktu. Pasti tetap apik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun