Mohon tunggu...
Lestari Ningsih
Lestari Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis; menulis apa yang dilihat, dipikirkan, dan dirasakan. Memberi inspirasi dan manfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Balada Permainan Anak Negeri

1 Februari 2020   16:17 Diperbarui: 1 Februari 2020   16:25 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di punggung kenangan yang rapuh. Bambu egrang termakan rayap

Kayu dakon penghias rumah. Bak sodor tinggal cerita. Benteng berebut kuasa hanya strategi belaka. Anak bekhel semburat entah kemana. Cublek-cublek suweng hanya sebuah lagu orkestra

Cublek-cublek suweng. Suweng e ting gelender. Mambu ke tundung gudhel. Pak empo lera-lere. Sopo nguyu ndelek ake. Sir-sir pong del e gosong. Sir-sir pong udel e gosong.

Ayooo, Nak! 

Kita bermain-main lagi. Mak buatkan teh hangat dan goreng pisang! Ambillah sesuka hati. Kita ramaikan teras

Ah, Mak! 

Teman-temanku masih sibuk. Sibuk mengatur strategi mobile legendnya. Jadwal padat PB tak bisa ditunda. Mana sempat, Mak!

Di punggung kenangan yang rapuh.

Bambu egrang termakan rayap. Kayu dakon penghias rumah. Bak sodor tinggal cerita.

Permainan di kala kudulu. Menjadi sejarah para bapak. Menjadi nostalgia pelengkap dongeng cerita, Mak. Pengantar tidur saja

Persaingan permainan ini sungguh ketat. Kita yang mati atau kau yang Berjaya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun