Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sia-Sia

20 September 2020   19:36 Diperbarui: 20 September 2020   19:48 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: instagram @rome_hidayat

Tangan lusuh berlumpur dosa
Tengadah mohon ampunan
Telinga pekak bernanah
Mata binal berbinar maksiat

Datang mengetuk jendela langit
Nafas-nafas bau bangkai meminta syurga gratis tanpa hisab
Raut wajah bercahaya najis
Suara lirih mengais ngais kasih NYa

Rusuk dibungkus daging busuk
Membungkuk di atas kubah kubah suci
Kaki berdaki dosa dilipat rapi agar karat maksiat tak terlihat
Peci putih hasil korupsi menutup uban-uban mengkilap

Menyesal tanpa ragu walau kalbu penuh debu
Datang menyampaikan hasrat agar bara menjauh darinya
Wajah wajah penuh dosa datang mengetuk pintu langit
Berpura pura insaf seolah olah tuhan tidak melihat

Berkacak pinggang di atas hamparan dosa
mencuri pahala di keramaian malaikat penjaga iman
Bersembunyi di balik dinding kebohongan dan jubah jubah munafik
Tangan berlumpur dosa tengadah
di bawah redupnya bulan
Menitip doa pada angin agar tembus ke kandil kandil aras

Benih penyesalan belum disemaikan
seperti menggantang asap

Kediri, 20 September 2020
Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun