Mohon tunggu...
GENTRUDIS PURBA
GENTRUDIS PURBA Mohon Tunggu... Novelis - Pencari suaka di kala sunyi

Penyair dengan lisan yang hangat mampu bercerita menyampaikan kata kata hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta

15 Oktober 2020   06:00 Diperbarui: 15 Oktober 2020   11:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poto dumentasi.pribadi

Dari langkah kecil hingga dewasa
Sampai ahir nya aku mengharap kan depenisi bahagia
Dari hati ke hati selalu ku ketuk
Tapi semua hanya memberi luka dan air mata

Hingga ahir nya aku putus kan untuk sendiri menepis luka luka yang ku dapat
Dari seribu tekat yang ku buat untuk menepis hidup sendiri
Tapi tuhan berkhendak lain

Sampai ahir nya waktu mempertemukan kau dan aku
Di kala pandangan pertama itu
Hatiku telah terbentuk depinisi kebahagiaan

Hingga sampai saat ini masih terpapar gambaran wajah mu dengan jelas
Apa kamu menyadari nya?
Di antara ribuan spesies di muka bumi ini

Dan jutaan bintang yang bertabur di langit
Tapi kamu seperti bulan yang terlalu mencolok pandangan ku
Dan lebih bersinar di antara cahaya cahaya yang lain di malam hari

Dan kamu di pilih langsung untuk menjadi pemilik rasa
Aku mempercayai mu waktu itu
Bahwa jatuh cinta kepada mu bukan lah prihal luka

Tapi seiring waktu kamu lebih memilih untuk tiada
Angin yang berhembus mengikuti ronga rongga bumi
Dari upuk barat hingga upuk timur ku beritakan

Akan selalu menunggu mu yang pernah ada menjadi tiada
Dan tetap menunggu walau tiada hingga menjadi ada
Bahkan di ahirat pun aku tidak ingin kehilangan mu

Kini mata dan batin ikut serta menangis kembali
Hati ku kembali memar dengan luka yang luar biasa
Tapi masih aja ku rasakan bahagia ikut adil di dalam nya

Tapi luka sangat terpampang jelas dengan nyata
Dan untuk mu yang beranjak dari kebersamaan ini
Jangan pernah lupain aku

Aku tidak tau harus memulainya dari mana
Yang aku rasakan hanya menjadi penengah di antaranya
Dan sangat sadar dari waktu ke waktu
Bahwa mencintai tidak harus memiliki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun