Dari langkah kecil hingga dewasa
Sampai ahir nya aku mengharap kan depenisi bahagia
Dari hati ke hati selalu ku ketuk
Tapi semua hanya memberi luka dan air mata
Hingga ahir nya aku putus kan untuk sendiri menepis luka luka yang ku dapat
Dari seribu tekat yang ku buat untuk menepis hidup sendiri
Tapi tuhan berkhendak lain
Sampai ahir nya waktu mempertemukan kau dan aku
Di kala pandangan pertama itu
Hatiku telah terbentuk depinisi kebahagiaan
Hingga sampai saat ini masih terpapar gambaran wajah mu dengan jelas
Apa kamu menyadari nya?
Di antara ribuan spesies di muka bumi ini
Dan jutaan bintang yang bertabur di langit
Tapi kamu seperti bulan yang terlalu mencolok pandangan ku
Dan lebih bersinar di antara cahaya cahaya yang lain di malam hari
Dan kamu di pilih langsung untuk menjadi pemilik rasa
Aku mempercayai mu waktu itu
Bahwa jatuh cinta kepada mu bukan lah prihal luka
Tapi seiring waktu kamu lebih memilih untuk tiada
Angin yang berhembus mengikuti ronga rongga bumi
Dari upuk barat hingga upuk timur ku beritakan
Akan selalu menunggu mu yang pernah ada menjadi tiada
Dan tetap menunggu walau tiada hingga menjadi ada
Bahkan di ahirat pun aku tidak ingin kehilangan mu
Kini mata dan batin ikut serta menangis kembali
Hati ku kembali memar dengan luka yang luar biasa
Tapi masih aja ku rasakan bahagia ikut adil di dalam nya
Tapi luka sangat terpampang jelas dengan nyata
Dan untuk mu yang beranjak dari kebersamaan ini
Jangan pernah lupain aku
Aku tidak tau harus memulainya dari mana
Yang aku rasakan hanya menjadi penengah di antaranya
Dan sangat sadar dari waktu ke waktu
Bahwa mencintai tidak harus memiliki