[caption id="attachment_396708" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak juga mengadu nasibnya memancing di Sungai Sigeaon kawasan Sipoholon. Wajah murung kalau tak dapat ikannya.(Dok.Kompasianer)"][/caption]
[caption id="attachment_396710" align="aligncenter" width="300" caption="Pemancing sekabupaten mengadu keahliannya dalam perlombaan memancing ikan di Tarutung memeriahkan HUT Kemerdekaan.(By.Leonardo Jt)"]

Banyak yang hobi memancing ikan, walau lebih banyak yang tak suka. Dimana-mana gampang ditemukan orang yang gemar memancing. Tak di laut, di danau, sungai, kolam, empang, bahkan saluran tali air yang ada ikannya. Ada yang memancing memang untuk kebutuhan rumah tangga, tapi banyak juga yang cuma sekedar hobi doang. Asal ikannya sudah dapat, hati berjoget ria, senang. Terkadang tipe yang terakhir ini dapat ikannya bukannya dibawa ke rumah, tapi dikasi sama orang. Ada juga tipe pemancing yang sekedar iseng belaka. Makan ikan pun berpantang.
Di Danau Toba, setiap hari bisa dilihat orang yang gemar memancing. Bahkan pada malam hari kelihatan ada yang pergi memancing ke pinggir danau, seperti di kawasan Parapat dan Ajibata. Di banyak kios atau toko, alat pemacing dari yang harga murah sampai mahal bisa dibeli.
Di Tarutung, orang yang hobi memancing itu terbilang banyak. Tak hanya menangkap ikan dengan kail, ada juga yang langsung menebar jala, atau "manohan" (menangkap dengan tangan) bila perlu. Ke mana saja pengail mania ini pergi? Ya, macam-macam. Ada yang ke Aek Sigeaon yang mengalir membelah Rura Silindung, ada yang ke Aek Ristop sana, ke Aek Situmandi. Banyak yang pergi seharian ke arah desa Hutapea, Parbubu, Hutagalung, hingga ke Pahae. Tak di sungai, banyak juga yang mencoba rejeki cari ikan mujair atau lampan (jenis ikan pera-pera) ke kolam-kolam tak diusahai, empang, bondar (parit), pokoknya yang ada air dan ikannya.
Hobi memancing terkait sekali dengan bakat dan kesabaran. Orang yang bukan penyabar tak mungkin mau jadi pengail. Seperti halnya orang hobi memburu atau tukang perangkap burung, seorang pemancing harus siap menghabiskan waktu seharian, tanpa beban. Biasanya orang yang hidup santai, tak terikat urusan penting sehari-hari. Ketika sudah menebar tali pancing, harus konsentrasi penuh. Tak banyak bicara. Mata dan pikiran fokus pada gerakan sekecil apapun yang menyentuh umpan pada kail.
Lantas, sebenarnya apa dan dimananya sih nikmatnya hobi memancing ikan? Akan banyak jawaban atau argumen yang berbeda dari setiap pemancing. Tapi bagi Mardohar Siahaan, salah seorang pengail maniak yang mengaku sudah hobi memancing selama 40 tahun, memancing ikan itu selain menyalurkan hobi, yang paling utama itu dianggap pelarian dari bahaya stres. Bah, kok bisa. Bukannya kalau memancing itu duduk berjam-jam lalu tak dapat seekor ikan pun, justru menambah stres? Sambil tertawa lepas dan menatap ke sungai mencermati adanya gerakan menyentuh umpan kailnya, Mardohar berkata santai," Ya bisa stres kalau terlalu ambisi mendapatkan ikan tapi hasilnya nol. Tapi bagi kami yang sudah lama berkecimpung mengumpan di mana-mana, tak dapat ikan pun hari ini tak jadi soal. Besok kan beda. Hari ini tak ada besok mungkin ada.
Kalau saya pribadi, saya pergi memancing agar tak stres. Kalau diam di rumah sementara saya pengangguran dan isteri saya pegawai negeri, saya bakal jadi bulan-bulanan omelan. Apalagi saya tak kuat kerja di sawah, wajarlah saya terus kena damprat...ha-ha-ha...", Mardohar tertawa, sambil menarik pancingnya meninjau umpannya masih melekat di mata kail atau sudah habis. Ah ada-ada saja pemancing yang satu ini. Gurau atau benaran? Mardohar menjawab serius," Saya tak mengada-ada, coba tanya saja isteriku. Memang kalau saya dibilang termasuk suami tak becus, saya akan terima itu." Lalu dia tertawa ngakak lagi.
Saking pentingnya urusan pancing memancing ini, sehingga di banyak daerah di Sumatera Utara - tak cuma di Tapanuli - banyak orang terinspirasi meraup untung dengan membuka tempat pemancingan. Di Tarutung ada beberapa yang membuka usaha semacam itu, dan peminatnya lumayan banyak.
Barangkali itulah faktornya, kenapa setiap perayaan HUT Kemerdekaan ada yang menyelenggarakan kegiatan "Lomba memancing ikana" seperti sering diadakan di Tarutung (lihat foto yang diambil beberapa waktu lalu). Saat lomba memancing itu diadakan, peminatnya membeludak yang mendaftar ke panitia. Pada ajang seperti ini, para pemacing kawakan boleh menguji kepiawaiannya mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya...Wah, asyikkk! (Leonardo Jt/singgah juga di blog pribadi SARINGAR.Net leonardotsjoentak.blogspot.com)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI