Mohon tunggu...
Ahmad KarimAR
Ahmad KarimAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Perencanaan Wilayah dan Kota UNEJ

Mahasiswa PWK UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Strategi Pengolahan Sampah Organik Budidaya Maggot di Kabupaten Rembang

21 September 2022   20:48 Diperbarui: 21 September 2022   21:10 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampah sering menjadi masalah yang krusial. Banyak bencana yang dapat di timbulkan oleh sampah yang dibuang di sembarang tempat. Sampah yang dibuang di saluran air menyebabkan banjir karena air yang meluap dari selokan di pemukiman masyarakat. 

Selain itu sampah yang di biarkan saja tanpa di kelola dengan baik dapat menyebabkan berjangkitnya penyakit. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah yang tak terurus dapat merusak pemandangan sekitar dan menyebabkan bau yang mengganggu terutama hal ini akan dirasakan dengan jelas oleh masyarakat sekitar.

Sampah anoganik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga dapat didaur ulang menjadi produk kreatif yang memiliki daya jual. Sampah anorganik yang tidak bisa terurai jika dengan pengolahan sampah yang benar dapat berdampak baik pada lingkungan dan perekonomian masyarakat. Sedangkan sampah organik yang dibiakan begitu saja tanpa melalui pengolahan dapat membusuk dan menyebabkan bau yang tidak sedap. 

Sampah organik ini dapat menjadi sarang penyakit karena proses pembusukan pada sampah organik mengikutsertakan bakteri-bakteri sebagai penguarainya. Dalam proses penguaraian itu dalam menimbulkan gas yang memiliki bau yang menyengat. Karena hal itu kebanyakan masyarakat enggan untuk mengolah sampah lebih jauh lagi karena merasa jijik dengan bau sampah organik yang sangat busuk.

Walaupun begitu, dewasa ini telah di temukan banyak solusi untuk mengurai sampah organik agar dapat bernilai ekonomi bagi masyarakat. Salah satunya adalah dengan budidaya maggot menggunakan sampah organik.

Budidaya maggot mengharuskan kita untuk memelihara maggot dari telur hingga menjadi larva. Sebagian orang akan merasa jijik jika harus dihadapkan dengan maggot. 

Padahal jika mereka tahu budidaya maggot ini dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah dan dapat mengurangi sampah organik yang dihasilkan oleh sampah rumah tangga.

Sampah organik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga sebagian besarnya adalah sampah organik. Sampah organik yang mudah terurai dapat menjadi media yang bagus untuk budidaya maggot. 

Maggot sendiri atau dalam penyebutan lain adalah belatung merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam bahasa latin. Pada lalat ini mengalami metamorfosis sempurna dari telur, larva kemudian menjadi lalat. Pada tahap larva inilah budidaya maggot bisa dimulai.

Kehadiran maggot BFS ini sangat membantu pengolahan limbah organik. Beberapa waktu kebelakang juga diketahui, ternak ikan lele yang memakan maggot BFS akan tumbuh lebih cepat. Maggot BFS bisa menjadi salah satu solusi permasalahan limbah sampah organik rumah tangga sekaligus jadi potensi bisnis yang sangat menarik.

Pemerintah Indonesia sejak awal 2020 telah menerangkan akan menjadikan larva lalat BFS sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan pakan ternak, terutama ikan. Walaupun telah ada bahan baku alternatif, maggot sendiri memiliki banyak keunggulan yang tidak ada pada bahan baku lainnya.

Keunggunlan maggot dibanding bahan pakan lainnya di antaranya karena maggot mengandung protein Kualitas tinggi adalah apa yang dibutuhkan ternak, terutama ikan. Karena media utamanya adalah sampah organik, maggot dapat dengan mudah dibudidayakan oleh siapa saja dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau. Dengan mengolahnya menjadi pakan maggot, limbahnya berkurang, sekaligus menjadi pakan ternak yang bisa dijual atau digunakan sendiri-sendiri.

Di Kabupaten Rembang, khususnya Pondok Pesantren Roudhotun Nasyi'in Ash Shiddiqiyyah di Desa Dadapan, Kecamatan Tengah atau Pondok Pesantren Al-Hassan di RN ASA dan Desa Tujuhan, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang sedang mengembangkan budidaya maggot.

Belatung lalat BFS ditanam dari sampah organik kemudian digunakan sebagai bahan pakan ikan dan unggas. Muhammad Abadi, pengurus ponpes RN ASA, mengatakan proyek Foundation for Public Policy Transformation sangat membantu mengatasi masalah sampah organik di pesantrennya. Hanya butuh dua bulan untuk membesarkan belatung.

Menurut pengurus ponpes yang beranggotakan 200 orang itu, penanganan sampah organik dan budidaya belatung sesuai dengan rencananya untuk mengembangkan ekonomi berupa budidaya ikan nila, krisan dan unggas seperti ayam. Mengingat Ponpes RN ASA telah sukses membuka Pagar Pelangi Resto, restoran ini memang menjual aneka masakan ikan dan ayam.

Sementara itu, perkembangan jentik maggot mengiringi pemeliharaan ratusan ekor ayam di Pondok Pesantren Hassan. Oleh karena itu, belatung bisa langsung digunakan dalam pakan ayam campur.

Untuk mendukung budidaya maggot, saat ini tersedia cukup sayuran atau sampah dapur dari 100 siswa dan guru. Namun diperkirakan dalam waktu dua minggu ini sudah tidak mencukupi lagi, sehingga Ahmad Wahyudi, pengurus pondok pesantren Al-Hassan, atau akrab disapa Gus Yudi, bekerja sama dengan ketua RT setempat dan Lasem Pasa. 

Lasem Sementara itu, Pusat Transformasi Kebijakan Publik Berusaha mengembangkan pengelolaan sampah organik di Rembang dengan cara menjadikannya pakan untuk maggot.

Ethika menjelaskan, pihaknya mengunjungi 2 Ponpes pada tahap awal sosialisasi atau pengenalan maggot. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan bantuan dana untuk pembangunan rumah maggot dan pembelian bibit.

Ketika budidaya maggot berkembang dengan baik, pesantren dapat menjual maggot sebagai pakan ternak atau memakannya dalam usaha ternak ikan dan ayam. Dengan demikian dapat menghemat biaya santri, mengatasi permasalahan sampah organik dan meningkatkan kemandirian finansial pondok pesantren.

Dilihat dari upaya dua pesantren di Kabupaten Rembang, itu berhasil menangani sampah organik yang dianggap menjijikkan oleh sebagian orang. Hanya membutuhkan sedikit modal usaha dan pemanfaatan sampah organik dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar. Sehingga perekonomian berjalan lebih baik serta dapat engurangi sampah organik dari sampah rumah tangga melalui budidaya maggot.

Dengan melakukan budidaya maggot yang benar secara tidak langsung dapat mengurangi sampah organik yang dihasilakn oleh masyarakat. Sampah organik yang awalnya hanya dibuang begitu saja dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi pakan maggot. Tentu saja untuk mendapatkan sampah organik itu tidak harus membelinya. Banyak sekali tempat yang menyediakan sampah organik yang bisa digunakan untuk menjadi pakan maggot.

Setelah menjadi maggot, larva lalat BFS itu kemudian dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Jika memiliki hewan ternak seperti ikan atau unggas, maggot ini bisa digunakan sebagai pakan ternak yang mengandung banyak protein sehingga ternak dapat tumbuh dengan sehat dan dalam waktu yang lebih singkat, dan tentu saja mengandung gizi yang baik karena pakannya adalah pakan organik dari maggot yang kaya akan protei. Dari ternak yang sehat dan gemuk, dapat meningkatkan daya jual dari ternak tersebut sehingga pendapatan bisa bertambah.

Maggot tidak hanya untuk menjadi pakan ternak sendiri, melainkan bisa untuk dijual. Untuk orang yang memiliki ternak yang memerlukan pakan maggot, menjual maggot kepada mereka dapat menambah pengahsilan. 

Dengan budidaya yang mudah dan sangat murah akan tetapi dengan manfaat yang sangat besar, budidaya maggot ini dapat menjadi solusi yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dan yang lebih penting adalah dapat mengurangi keberadaan sampah organik yang mengganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun