Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan taman bacaan untuk pendidikan anak-anak kampung. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan. Bermukim di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, penuh komitmen dan konsistensi dalam berliterasi di akar rumpt. Penulis buku "31 Relawan Menulis untuk Literasi" dan "Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan". Salam literasi ya ..!

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Kelas Prasekolah di Taman Bacaan, Apa Orientasinya?

8 Oktober 2025   07:33 Diperbarui: 8 Oktober 2025   07:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak kelas prasekolah di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Di sekolah hari ini, mungkin banyak anak diajarkan tahu rumus ekonomi (pengetahuan). Tapi belum tentu jujur dalam bertransaksi ekonomi (karakter). Maka di situlah pentingnya memadukan pendidikan kognitif vs pendidikan karakter anak. Belajar yang menekankan pada "apa yang diketahui" seperti rumus, teori, hafalan sama pentingnya dengan karakter yang menekankan pada  "bagaimana bertindak dengan pengetahuan yang dimiliki" untuk tetap jujur, disiplin, empati, tangguh, dan bertanggung jawab. Seimbang antara membentuk pikiran dan hati secara sekaligus, itulah pendidikan yang ideal.

Pendidikan semestinya bukan sekadar soal menghitung dan menghafal. Tapi juga tentang membentuk karakter. Untuk jadi guru bila hanya ditakuti bukan dihormati, untuk apa pula mendidik anak jadi pintar tapi tidak punya karakter. Wajar bila akhirnya, belajar jadi kegiatan yang terasa menegangkan, tidak lagi menyenangkan. Sekolah justru menjadi beban, bukan ruang pertumbuhan. Di sinilah "pekerjaan rumah" pendidikan, menjadikan belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Belajar yang maju itu bukan di tempat megah atau programnya banyak. Tapi maju itu karena punya arah, nilai dan punya kesadaran tentang ap aitu mendidik. Guru dan siswa bukan sibuk mengejar nilai. Tapi mencari arti dari setiap Pelajaran.  Kita sering lupa, kedasaran iitu akar dari segala perubahan. Pendidikan yang maju tidak berdiri di atas ego guru tapi di atas kerja bersama. Guru, siswa,, orang tua, dan lingkungan harus terlibat untuk membangun ekosistem belajar yang sehat dan menyenangkan. Tanpa kesadaran dan kolaborasi, pendidikan dan belajar hanya seadar narasi dan bangga di ruang diskusi.

Berangkat dari spirit itulah TBM Lentera Pustaka memiliki program KElas PRAsekolah (KEPRA), yang diikuti 40-an anak usia prasekolah (sebelum SD) yang berasal dari 4 desa. Tiap Selasa, Kamis dan Minggu, anak-anak ini belajar calistung dan berkreasi di taman bacaan. Sekaligus memberi ruang sejak dini untuk anak-anak agar memiliki karaketr yang baik dan tangguh. Punya adab dan akhlak, jujur, disiplin, empati, dan mampu aktualisasi diri sesuai potensi dirinya secara asyik dan menyenangkan. Program KEPRA di TBM Lentera Pustaka tidak pernah bertekad menjadikan anak-anak pintar. Tapi cukup menjadi anak-anak yang punya "kesadaran, mau berpikir, dan berani kolaborasi". Karenanya, belajar harus asyik dan menyenangkan. Itulalh TBM Eduatinment yang digagas Pendiri TBM Lentera Pustaka.

Pendidikan dann belajar, pada akhirnya bukan untuk menghasilkan orang cerdas. Tapi memproduksi anak-anak yang berkarakter dan berintegritas, yang mampu menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan bersama. Tidak cengeng dan mau "mendekatkan" antara harapan dan kenyataan.

Sebab, pendidikan adalah menyalakan api, bukan mengisi bejana (William Butler Yeats). Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #KelasPrasekolah

mendidik karakter anak-anak kelas prasekolah (Sumber: tbm lentera pustaka)
mendidik karakter anak-anak kelas prasekolah (Sumber: tbm lentera pustaka)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun