Lebak - Aktivitas tambang galian C yang diduga ilegal di Jalan Ir. Soetami, Desa Sukamanah, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, kian menuai kecaman. Bukan hanya merusak lingkungan, tambang ini juga telah memakan korban. Warga menyebut jalur tersebut kini berubah menjadi "Jalur Neraka" akibat licinnya jalan yang dipenuhi tanah merah dari aktivitas tambang.
Dalam satu hari, sedikitnya dua pengendara motor terjatuh akibat jalan licin. Salah satunya seorang perempuan yang mengalami kejang-kejang setelah terpelanting di pinggir jalan. Rekaman video yang diterima wartawan memperlihatkan korban tergeletak tak berdaya, sementara seorang pria terdengar bersuara,
"Liat tuh, kejang-kejang terguling," ucapnya sambil merekam insiden tragis tersebut, Senin (25/8/2024).
Menurut informasi, insiden ini terjadi tepat di pintu masuk lokasi tambang. Tanah hasil galian yang diangkut truk diduga sengaja dibiarkan berserakan tanpa ada upaya pembersihan. Akibatnya, setiap kali hujan turun, jalan berubah menjadi lumpur licin, menjebak pengendara yang melintas.
Warga Resah, Istirahat Terganggu Aktivitas Malam Tambang
Tak hanya membahayakan pengguna jalan, keberadaan tambang ini juga merampas kenyamanan warga, terutama penghuni Perumahan Saka Hill yang lokasinya tepat di belakang tambang.
"Cukup terganggu, apalagi aktivitasnya sampai malam. Waktu istirahat kami jadi kacau," keluh Rida, warga setempat.
Rida juga menambahkan, jalan di depan perumahan kini kotor dan berlumpur. Ketika hujan, tanah merah dari truk tambang membuat jalan becek dan sangat licin.
 "Sudah mengganggu, jalan kalau hujan becek licin pula. Belum lagi banyak yang jatuh, pengendara sepeda motor sering jadi korban," ungkapnya.
Diduga Ilegal, Aparat Tutup Mata?