Tim Promahadesa Universitas Jember dan FAD Karangharjo Gelar Pelatihan Fasilitator Muda bersama Dinas Sosial

Jember (20/07/2025) - Forum Anak Desa (FAD) Karangharjo bersama Tim Promahadesa Universitas Jember kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas anak muda desa melalui kegiatan "Pelatihan Fasilitator Muda: Bersama Tangguh, Masa Depan Utuh". Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Karangharjo ini menghadirkan pemateri langsung dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember untuk memberikan pembekalan kepemimpinan kepada anggota FAD berusia 17-25 tahun.

Pelatihan ini dirancang untuk membekali para fasilitator muda dengan keterampilan memimpin secara kolaboratif, membangun komunikasi empatik, hingga mengelola dinamika kelompok secara inklusif. Selain itu, peserta juga dilatih untuk merancang dan mengevaluasi kegiatan secara partisipatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta menguatkan komitmen menjadi agen perubahan dalam mencegah pernikahan anak.

Menurut pemateri dari Dinsos, fasilitator muda bukan hanya bertugas memandu jalannya kegiatan, melainkan juga pemimpin yang mampu menyatukan gagasan dan semangat kelompok. "Fasilitator yang tangguh adalah mereka yang tidak hanya punya pengetahuan, tetapi juga empati dan keberanian untuk mengambil keputusan" tegasnya.

Salah satu Tim Promahadesa menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan investasi sosial jangka panjang. "Kami ingin generasi muda Karangharjo tampil sebagai pemimpin yang tangguh secara pengetahuan dan utuh secara nilai. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam melawan praktik pernikahan dini," ujarnya.

Seperti diketahui, program pertama yang digelar Tim Promahadesa adalah pelatihan digitalisasi dengan tema "Remaja Bersuara, Dunia Mendengar". Melalui kegiatan tersebut, anak muda Karangharjo dibekali keterampilan mengelola media sosial, khususnya Instagram, sebagai sarana edukasi dan kampanye pencegahan pernikahan dini. Program kedua ini kemudian melengkapi upaya tersebut dengan penguatan kapasitas kepemimpinan, sehingga para anggota FAD tidak hanya mampu menyuarakan pesan melalui platform digital, tetapi juga mampu memimpin aksi nyata di lingkungannya.

Kolaborasi antara Tim Promahadesa Universitas Jember, FAD Karangharjo, dan Dinsos  menegaskan bahwa pencegahan pernikahan anak bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga gerakan komunitas. Dengan pendekatan ganda, digitalisasi media sosial sekaligus penguatan kapasitas kepemimpinan, anak muda Karangharjo kini memiliki dua bekal penting: kemampuan menyuarakan isu secara luas, dan keterampilan memimpin aksi nyata di lapangan.

Sore itu, pelatihan berakhir dengan senyum puas para peserta. Mereka pulang membawa pengetahuan baru, keberanian baru, dan tekad yang sama: menjaga masa depan Karangharjo agar bebas dari praktik pernikahan anak.