Mohon tunggu...
Lenny Lim
Lenny Lim Mohon Tunggu... -

Born in Jambi. Moved to Batam since 2005. My educational background is Information System and selected as Australia Indonesia Youth Exchange Program 2010 participant from Riau Islands Province.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

2D3N Bali

18 Februari 2013   07:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pura Besakih adalah pura terbesar dan termegah yang berada di kaki gunung Batur. Lagi lagi untuk memasuki pura ini, kami diwajibkan menggunakan kain. Tepat sebelum pintu masuk, para pedagang langsung menawarkan jualan kain mereka. Tahu saja turis seperti kami tidak mempunyai stok kain. Tetapi sayangnya beberapa pedagang terkesan memaksa dan bahkan ada yang malah mengikuti kita jika kita menolak membelinya. Ini nih sikap yang membuat wisatawan merasa kurang nyaman. Tetapi dibalik rasa tidak nyaman itu, kami baru bisa bernafas lega setelah melihat keagungan pura ini. Untuk naik ke atas, kita harus menaiki anak tangga yang cukup banyak. Pura Besakih merupakan pusat kegiatan dari seluruh pura yang ada di Bali. Jadi tidak mengherankan sewaktu kami datang, nampak sedang diadakan acara di dalam pura. Oleh pemandu, kami dilarang berbicara dan hanya boleh masuk jika bersama pemandu. Itupun diharuskan berjalan di pinggir pura dan tidak boleh ke tengah karena dianggap akan menghambat jalannya acara. Ohya pura Besakih ini juga telah masuk dalam daftar pengusulan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1995.

Gerbang 1
Gerbang 2
5. Krisna - Pusat Oleh Oleh Bali

Saya tahu beberapasumber selalu menyarankan agar tidak terburu buru berbelanja apalagi di hari pertama. Saya direkomendasikan untuk berbelanja di pasar sukawati. Tapi karena saya nggak jago nawar dan juga nggak tegaan, biasanya malahan saya gondok sendiri karena kalah nawar. Oleh karena itu, mending belinya di tempat yang harga pas. Krisna ini adalah salah satunya. Gedungnya luas banget, produknya lengkap dan harga terjangkau. Dan karena saya wanita...Ayo kita borong!Hari Kedua

Rute hari kedua ini lebih santai dan semua agendanya adalah mengunjungi pura. Yuk wisata pura!

1. Pura Taman Ayun

Perjalanan menuju ke Pura Taman Ayun memakan waktu sekitar setengah jam. Jika dibandingkan dengan pura lainnya, Pura Taman Ayun termasuk kecil dan lebih sedikit pengunjung. Tetapi justru disanalah keistimewaanya. Pura ini sangat tenang dan tidak sekomersil yang lainnya. Tidak juga banyak penjual dan petugas foto yang mengincar. Selain itu, pura ini sangat hijau. Tanaman bahkan rumputnya terlihat sangat terawat. Sejauh mata memandang hanya tampak hamparan hijau dan pura dengan dominasi oranye. Sungguh menenangkan hati dan pikiran. Sebuah awal yang baik untuk memulai hari.

So Green
2. Pura Ulun Danu - Bedugul

Pura Ulun Danu terletak di pinggir danau Beratan di kawasan perbukitan dengan cuaca sejuk. Kawasan ini  juga dikenal dengan nama Bedugul. Tiba disana cuaca sedang tidak bersahabat. Hujan cukup deras disertai angin kencang. Belum lagi dinginnya menyelinap masuk tubuh lewat dress hijau selututku. Dari kejauhan kabut telah menutupi setengah bagian dari pura. Pura itupun terlihat seperti berada di atas danau. Tetapi itu justru membuat suasana menjadi lebih indah. Para pengunjung tidak mau menyia nyiakan kesempatan berfoto di depan pura. Para tukang foto pun kebanjiran order. Saya mencoba menyusuri kawasan ini hingga ke samping pura. Ternyata lebih indah. Ada taman taman kecilnya. Lalu saya ketemu juga mbak mbak bule yang berbaik hati mengabadikan momen indah di Bedugul. Cheers!

Bedugul di kala hujan
3. Pura Tanah Lot


Pura yang satu ini sudah termasuk icon Bali. Tidak lengkap rasanya ke Bali tanpa menyambangi Tanah Lot. Tetapi sesunguhnya disini terdapat dua pura. Tetapi yang paling terkenal hanya satu yang berada di atas batu besar (seperti foto di bawah). Yang satu lagi berada di sebelah kanannya dan berada jauh tinggi di atas tebing yang tidak berpenjaga dan tidak ada pembatas (dekat dengan lokasi foto kedua dibawah). Di pura yang berada di atas batu(foto pertama), nampak dibawahnya beberapa orang mengantri untuk menerima berkah dan doa dari penjaga pura. Saya pun tertarik ikut mengantri. Sesampainya giliran saya, seorang bapak membacakan mantra dan mengoleskan semacam beras(ketan putih)? di keningku. Saya pun memanjatkan doa. Beberapa pemuda di samping bapak itu memercikkan air. Satu pemuda lagi mengingatkan saya untuk menyumbang secara sukarela.

Bagi pecinta pantai, mungkin akan kecewa karena pantai di Tanah Lot ini berwarna hitam dan sangat tidak disarankan untuk berenang karena ombak dapat sewaktu waktu menjadi ganas serta banyaknya batu batuan tajam yang dapat membuat kita terluka. Tetapi memang kawasan ini bukan tempat bermain air kok. Kedua pura di tanah lot ini dibangun sebagai tempat pemujaan dewa dewa penjaga laut.

Tanah Lot
Di dekat pura satunya lagi.. Amazing View right?
Hari terakhir di Bali saya merasa sedih harus meninggalkan pulau dewata ini. Terlebih lagi sedih karena harus berpisah dengan pasutri dari Medan tersebut. Si ibu dan bapak (lupa namanya) telah menjadi teman perjalanan yang tak pernah diharapkan tetapi ternyata dibutuhkan. Bersama, kami layaknya keluarga kecil. Si ibu sangat ramah dan lembut. Sang bapak lebih banyak diam dan berkutat dengan rokoknya. Tetapi mereka sangat memperhatikan kami. Bahkan setelah kami berpisah, kami masih sempat sms-an. Seringkali dalam perjalanan kami ditanya kenapa muka kami sangat berbeda dan tidak ada yang mirip satu sama lain. Ya iyalah! tetapi biarlah. Saya dan cece mengaku bahwasanya mereka adalah orang tua kami. Begitulah arti mereka buat kami di beberapa hari yang mengesankan ini. Sang pasutri masih melanjutkan perjalanannya berdua. Such a sweet couple. Thanks for everything both of you! *smooch*
See! They are holding hands!See you somewhere in the world mom and dad!
------

Baca juga ceritaku menyusuri Kuta - Bali disini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun