Mohon tunggu...
Lely Syayida
Lely Syayida Mohon Tunggu... Wiraswasta - Artikel Remaja

Prodi PAI FTIK UNISNU Jepara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rusaknya Moral dan Etika Remaja Masa Kini

4 Juli 2019   21:01 Diperbarui: 29 Juni 2021   23:15 3590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rusaknya Moral dan Etika Remaja Masa Kini (unsplash/green chameleon)

RUSAKNYA MORAL DAN ETIKA REMAJA MASA KINI

Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimualai pada saat kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda yang dimana seseorang mencari jati dirinya dengan membangun identitas ego diri sendiri. 

Pada masa remaja seorang anak akan mengalami masa pubertas, dengan demikian anak akan lebih menunjukkan perkembangan biologisnya.

Seorang anak yang memasuki masa remaja akan mencari identitas dirinya dan pastinya akan mengalami guncangan mngenai keberadaan suatu hal, oleh karena itu pergaulan remaja saat ini harus mendapat perhatian yang kuat pihak keluarga sendiri dan masyarakat sekitar. 

Baca juga : Pentingnya Moral dan Etika di Zaman Milenial di Indonesia

Pergaulan remaja saat ini sangat menghawatirkan karena perkembangan zaman modern saat ini sangatlah menipisnya moral dan keimanan seorang remaja, padahal merekalah yang akan menentukan baik buruknya suatu bangsa.

Salah satu hal yang kebanyakan terjadi di kalangan remaja sekarang yaitu sisi negatifnya. Sebagian besar anak remaja zaman sekarang ini meniru gaya hidup orang barat yang notabenya tinggal dikota metropolitan dan semua fasilitasnya tercukupi. 

Bahkan mereka yang hidupnya di desa pun juga mengikuti gaya orang barat tersebut baik mereka yang lahir dari keluarga sederhana maupun menengah kebawah. Mereka lebih mengikuti trend mode di masa sekarang, setiap ada model baru mereka harus mengikutinya dan apabila tidak, mereka takut untuk dikatakan jadul atau kudet. 

Sebagaimana contoh berpakaian orang-orang luar negri dan juga para pemain film di televisi yang kelihatannya kurang layak untuk dipakai karena pakaian tersebut kelihatanyya terlalu seksi. Biasanya yang menjadi korban dalam berpakaian kurang layak ini adalah dari kalangan wanita.

Baca juga : Dampak Pemilu terhadap Rendahnya Akal, Moral, dan Etika

Remaja yang kekinian selalu dikaitkan dengan teknologi, semakin canggihnya teknologi maka semakin rusaknya moral dan etika. Hal tersebut seharusnya baik tetapi dari diri remaja sendirilah yang salah menggunakan fasiltas yang ada. 

Dan kurangnya akan benteng keimanan  sehingga bukannya malah menjadi baik tetapi malah merusak moral kita. Memang tidak ada salahnya jika mereka semua menikmati perkembangan yang begtu canggih. 

Semua alat-alat elektronik serba ada mulai dari smartphone, Hp, leptop dan lain sebagainya. Semua alat tersebut memudahkan kita untuk berkomunikasi, membantu mngerjakan tugas, mencari berita dan lain sebagainya. 

Apabila kita salah menggunakan alat-alat tersebut dan terjerumus dalam hal-hal yang negatif maka rusaklah moral dan etika generasi bangsa kita.

Kerusakan moral akhir-akhir ini sangatlah tampak di negara kita, banyak faktor yang menjadi penyebab kerusakan moral seperti gaya hidup remaja kekinian biar semakin hits tanpa memperdulikan etika, moral, budaya, agama dan adat istiadatnya. 

Selain itu ada juga perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh para remaja yaitu bolos sekolah, bullying, tawuran dan minum-minman keras. 

Baca juga : Kaitan antara Moral dan Etika dengan Ilmu Pengetahuan

Penyebab anak melakukan hal tersebut yaitu pengaruh dari teman dan itu menjadi penyebab utamanya karena biasanya anak apabila tidak mau meminum-minuman keras maka teman tersebut mengatakan "Banci, cemen" dan lain sebagainya itu kepada seorang remaja yang tidak mau meminum-minuman keras tersebut dan itu akan menjadikan remaja tersebut memberontak dan akhirnya masuk kedalam kenakalan remaja.

Penyebab rusaknya moral remaja tersebut ialah kesalahan dari diri sendiri seseorang dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat ini dan juga kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua, Selain itu juga kurangnya dasar-dasar agama dan juga terlalu bebas dalam bergaul. 

Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak, mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Dipundak merekalah masa depan ini digantungkan. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah semakin meningkatnya masalah ini yang terjadi pada remaja yaitu diantaranya: 

  • mengingat orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama dalam sebuah pendidikan keluarga maka orang tua tersebut hars menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenetal dan balita, membekali anak dengan dasar-dasar moral dan agama,  
  • mengerti komunikasi yang baik dan efektif antar orang tua dan anak, menjadi tokoh panutan bagi anak dalam berperilaku.

Selain itu peran guru di sekolahan yaitu, bersahabat dengan siswanya, menciptakan kondisi sekolah yang nyaman, memberikan keleluasaan siswa untuk mengkespresikan diri pada kegiatan ekrakulikuler, menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga, dan meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BK.

Oleh:  

Lely Sayidatul Lutfiyah
Mahasiswi Semester 6 Prodi PAI FTIK Unisnu Jepara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun