Mohon tunggu...
Laila N.
Laila N. Mohon Tunggu... Freelancer - Self Storyteller

Lebih suka menceritakan untuk diri sendiri, menjadi pengingat yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tarif Baru KRL, dan Cah Kabupaten yang Tak Ada Pilihan Lain

4 Januari 2023   15:13 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:20 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Commuter Line Jalur Bogor | Foto: Jadwalkereta.com

Kadang-kadang memang bingungi ya dengan keputusan pemerintah soal kebijakan, aku yakin semua pelaku komuter sepakat transportasi umum adalah pilihan terbaik moda transportasi untuk menjangkau Jakarta dari segala macam kota pendukungnya. 

Tanpa bermaksud untuk membenturkan dengan para pemoda pribadi, tapi kok ya bisa-bisanya pemerintah punya rencana mau subsidi kendaraan pribadi listrik, tapi transportasi umum yang seharusnya mendorong orang untuk pindah dari pribadi malah mau dicabut subsidinya. Apa ndak kebalik, bapak?

Buat aku yang cah kabupaten, berpindah dari ujung rangkasbitung, memang tidak ada pilihan lain wes buat melancong ke Jakarta untuk bekerja, aku sudah pasti ndak mungkin motoran, bisa terasa setiap hari turing lintas kota. 

Pilihan lainnya aku mesti naik bis macem Agra, tapi setiap harinya berasa setor nyawa. Mau enggak mau kan walaupun subsidi dikurangi, aku tetap naik KRL ya pak. Tapi bapak bayangkan ya, cah kabupaten tidak semuanya punya ekonomi yang mumpuni buat dibebani.

Yang lebih lucunya lagi, pemerintah mau membedakan tarif berdasarkan kasta. Orang kaya akan dibatasi. Loh, loh, loh...

Menggerakan orang mampu buat naik Commuter Line itu kan yang paling sulit ya, mereka punya berbagai macam pilihan untuk nyaman bermoda pribadi, AC-an di mobil pun sebenarnya mereka bisa, tapi ketika mereka memilih untuk menggunakan transportasi publik, kan berarti ada kesadaran yang tinggi buat mengurangi kemacetan yang tentunya bisa berimbas pula ke ekonomi luas.

Daripada bapak mau menghilangkan subsidi transportasi umum, lebih baik bapak tarik dana dari parkir mobil dibikin lebih mahal, pajaknya juga ditingkatkan. Itu loh, kan lebih terasa semangat para bapak-bapak buat mengurangi kemacetan. Lebih terlihat keniatannya, lebih mantap programnya buat mengatasi kemacetan ini loh.

Aku sih setuju aja ya dengan subsidi kendaraan listrik, jika memang niat pemerintah mau lebih ke green energy. Tapi ya diimbangi gitu loh dengan kebijakan yang memberatkan kendaraan mesin kalo memang arahnya ke sana. Setuju ya...

Makanya aku jadi geregetan juga ketika muncul rencana ini, mudah-mudahan konten keluh kesah ini juga tersampaikan ke para pengambil kebijakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun