Setelah itu selesai?
Belum. Sebagai anggota masyarakat yang terlahir lebih telat, sudah jadi panggilan untuk bisa memberikan edukasi apa yang bisa dilakukan mereka untuk bisa secepatnya jualan online.
Setelah mereka memutuskan untuk memproduksi apa yang akan dijual nantinya, saya sedikit memberikan gambaran bagaimana cara pendaftaran di toko online, sampai detail penentuan harga, ditambah memberikan pandangan pentingnya deskripsi sampa review produk. Karena kalo kita belanja online kan yang paling sering dilihat di awal pasti reviewnya seperti apa, nah hal ini lah yang saya sampaikan ke mereka, reputasi menjadi hal yang paling krusial. Sering-sering dicek, mumpung internetnya tak terbatas kan gak apa-apa.
Apa yang dijual, mbak? Ya, apapun.Â
Mereka akhirnya bisa berjualan apa yang menjadi keahliannya. Mulai bikin sambel pecel, jualan hasil panen seperti kentang, sampai ada yang niat untuk menjadi jasa catering pun ada. Walaupun belum bisa selaris toko yang punya strategi marketing lebih canggih, tapi minimal mereka sudah membuka jalan untuk terus bisa mengejar mimpinnya untuk mendukung ekonomi keluarga hingga bisa berdampak ke ekonomi kampung.
Internet Tak Terbatas, Juga Memberikan Edukasi Tak Terbatas
Langkah selanjutnya adalah bagaimana cara mereka mempercantik apa yang dijajakan. Kalau dulu jualan, ibu-ibu mempercantik etalase dagangan di rumah, sekarang mediumnya berbeda.
Mereka jadi belajar bagaimana foto produk yang menarik, bermodalkan lampu selfie bekas iseng-iseng di app karaoke, mereka bisa membuat studio produk sederhana. Yang penting hasilnya cerah, foto di kebon pun juga oke.
Yang lebih luar biasa lagi, mereka jadi bisa mempelajari bagaimana membuat desain produk yang menarik dan menambahkan info produk dari sebuah gambar yang diedit. Tahu aplikasi Ca*va kan? Yang membuat semua orang bisa menjadi desainer grafis instan dengan templatenya yang sangat banyak.
Nah, bayangkan ibu-ibu kampung yang mungkin banyak yang tidak lulus sekolah sampai tingkat atas, dengan modal saya sharing padahal sambil scroll medsos, mereka bisa menguasai desain grafis sederhana berkat Internetnya Indonesia ini, dengan hanya modal tap-tap jari. Enggak lulus sekolah loh, bayangkan. Anak yang lulusan DKV mungkin langsung mengsedih.
Sudah?
Belum. Yang paling terkini adalah mereka minta diajarkan untuk bisa live jualan di medsos. Amazing! Asal jangan malah kecanduan pargoy aja ya bu ibuk.
Tidak terbayang seberapa besar manfaatnya internet tak terbatas yang bisa dihadirkan IndiHome di wilayah pelosok ini, bisa mengubah pandangan hingga memberikan edukasi non-formal tak terbatas tanpa harus khawatir dengan biaya penggunaan internet.