Mohon tunggu...
Lela Santikasari
Lela Santikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa PPG Prajabatan yang ingin menjadi guru profesional dengan menyebarkan kebaikan dan pengetahuan yang saya miliki supaya dapt diakses dengan mudah oleh semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Topik 4 Aksi Nyata Filosofi Pendidikan Indonesia

10 Mei 2024   13:09 Diperbarui: 10 Mei 2024   13:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Salah satu tantangan utama dalam menghayati Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia adalah pemahaman yang dangkal atau kurangnya kesadaran akan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Di dalam era globalisasi dan arus informasi yang cepat, adopsi nilai-nilai luar ke dalam budaya lokal menjadi risiko yang nyata, terlebih lagi, munculnya berbagai tantangan dan dinamika sosial, seperti polarisasi politik, konflik antar kepentingan, dan ketidaksetaraan ekonomi, dapat mengaburkan pemahaman akan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral dan sosial. Salah satu tantangan yang nyata dialami ialah di lingkungan sekolah khususnya dalam ekosistem kelas.

Di dalam ekosistem sekolah, tantangan tersebut dapat termanifestasi dalam kurangnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan metode pengajaran yang kreatif. Kadang-kadang, pembelajaran nilai-nilai Pancasila hanya menjadi materi tambahan atau tidak diintegrasikan dengan baik dalam pembelajaran sehari-hari. Selain itu, kendala administratif dan kebijakan sekolah juga dapat menjadi hambatan dalam mengimplementasikan program-program seperti Profil Pelajar Pancasila (PPP) secara efektif.

Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat juga peluang besar untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan Pancasila di kalangan generasi muda. Penggunaan teknologi dan inovasi dalam pembelajaran dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang menarik dan relevan bagi peserta didik. Melalui pendekatan yang inklusif dan berbasis pengalaman, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mempromosikan kerja sama, toleransi, dan rasa tanggung jawab sosial, nilai-nilai yang senantiasa dijunjung tinggi dalam Pancasila. 

Oleh karena itu, perlu adanya komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi semacam simbolisme kosong, tetapi menjadi bagian integral dari proses pendidikan yang mengubah perilaku dan mentalitas peserta didik. Sekolah harus menjadi tempat di mana nilai-nilai Pancasila tidak hanya diajarkan, tetapi juga diamalkan dalam setiap interaksi dan kegiatan sehari-hari. Sebagai seorang individu, refleksi ini juga mengajak untuk melihat peran kita masing-masing dalam memperkuat penghayatan Pancasila. Bagaimana kita dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekitar kita? Bagaimana kita dapat menjadi teladan bagi generasi muda dalam mempraktikkan sikap saling menghormati, gotong royong, dan keadilan?

Dengan melakukan refleksi yang mendalam dan bertindak secara bersama-sama, kita dapat mengatasi tantangan dan mengoptimalkan peluang untuk memperkuat penghayatan Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia serta perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21. Dengan demikian, kita dapat melangkah menuju masa depan yang lebih baik, di mana nilai-nilai luhur Pancasila menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat yang adil, beradab, dan sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun