Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Influenza? Maskernya Tolong Dipakai, Ya

30 September 2014   23:36 Diperbarui: 8 Agustus 2021   12:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Genap dua minggu sejak demam karena radang tenggorokan menggerogoti kesehatan saya. Ditambah batuk dan pilek yang bandel susah berhentinya. Klop. Beruntung saat sakit kemarin di kantor sedang ada bonus libur, sehingga dengan kondisi badan yang payah karena demam dan batuk terusan, saya bisa istirahat dengan tenang di rumah.


Saat masuk kantor di hari ke-5, ruangan sudah sedemikian tidak sehat karena ternyata bukan cuma saya yang sedang mengalami masalah. Flu sudah jadi kayak epidemi. Suara batuk bergantian dari meja si A sampai si Z. Sentrap sentrup sudah jadi pemandangan biasa. Kebanyakan kami terserang satu jenis penyakit yang sama, influenza. Penyakit tahunan yang katanya masuk kategori penyakit ringan tapi gampang-gampang susah penanganannya.


Menurut informasi yang pernah saya baca, batas kewajaran orang sehat yang bisa terkena penyakit flu biasanya sebanyak satu tahun dua kali serangan. Bila terserang lebih dari itu harusnya check lagi, itu alarm yang menandakan bahwa daya tahan tubuh bisa dikatakan kurang baik. Sebab virus influenza pada dasarnya adalah virus yang paling mudah menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.


Saat tubuh mulai terserang demam dan hidung mulai meler, biasanya saat itulah virus lebih mudah menular. Penularan bisa melalui udara (saat batuk atau bersin) atau secara tak sadar sehabis tangan terkena lendir (ingus) bersentuhan dengan barang-barang seperti : handle pintu, ballpoint, kunci, dll. Oleh sebab virus yang betah bertahan hidup di permukaan benda yang sering kita jumpai, kiranya terbit kesadaran penderita flu untuk menjaga dirinya agar virus tak mudah berpindah tempat ke lingkungan di sekitarnya. Sudah saatnya kita belajar agar saat terkena influenza untuk paling tidak menggunakan masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun.


Menggunakan masker saat batuk atau bersin disinyalir dapat memperkecil kemungkinan droplet virus untuk serta merta terbawa udara dan menempel di tempat-tempat yang tak pernah kita duga. Selain itu membiasakan diri untuk sering cuci tangan dengan sabun adalah satu cara agar saat tak sengaja mengelap lendir dari hidung, virus tak berpindah dari tangan ke benda lainnya.


Saya sendiri saat terserang batuk pilek bisa tiba-tiba jadi manusia paling aneh di kantor. Uda kayak paramedik. Kemana-mana pake masker ijo. Masker dilepas hanya pada saat jajan di kantin. Kadang suka diledekin, ‘Mau operasi ya, Mbak. Awas mati lho pasiennya.’ Wkwkwkwkk. Orang lagi dalam upaya pencegahan penularan virus secara massal malah dikatain. Nggak membalas, hanya bisa me’nyungir’kan mulut di balik masker. Hayah, menjengkelkan.


Intinya, kita semua bukanlah Megaloman. Nggak adalah kita punya kekuatan kesehatan yang selamanya tak terkalahkan. Kalo Spiderman aja bisa kena demam, apalagi kita. Satu hari kitapun bisa terserang pilek juga. Alangkah baiknya jika saat tak lagi bisa menghindari penyakit influenza, kita sudah lebih berpengetahuan menghadapinya. Caranya adalah dengan memakai masker (yang disposable wajib diganti setiap hari), rajin mencuci tangan dengan sabun, dan mengkonsumsi obat sesuai dosisnya. Selain itu minum supplemen, istirahat cukup, banyak minum air putih, dan hindari mengkonsumsi makanan atau minuman pencetus gejala seperti makanan berminyak (gorengan) atau berlemak, es, dan lain-lainnya untuk sementara waktu.


Semoga selalu sehat.

Salam sadar menggunakan masker dan rajin cuci tangan.

Salam Kompasiana.

.

#saat menulis ini, penulis sudah melepas maskernya.. gantian pake masker yang lain, masker bengkoang.. wkwkwk.. salaman :)

. 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun