Banyak pabrik lokal mengalami penurunan produksi bahkan gulung tikar, yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
3. Defisit Neraca Perdagangan
  Indonesia sempat mengalami defisit perdagangan dengan China karena impor yang meningkat lebih cepat dibanding ekspor.
4. Ketergantungan Ekonomi
   Ketergantungan terhadap produk dan investasi China bisa mengurangi kemandirian ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
Dalam kasus CAFTA menunjukkan bahwa keberhasilan perdagangan bebas sangat bergantung pada kesiapan domestik. Negara-negara seperti China memasuki pasar dengan dukungan infrastruktur kuat, subsidi pemerintah, dan efisiensi logistik. Sebaliknya, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam reformasi birokrasi, akses pembiayaan UMKM, dan modernisasi industri. Dalam kondisi seperti ini, perdagangan bebas justru bisa memperparah ketimpangan ekonomi dan mempercepat deindustrialisasi. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara berkembang untuk tidak serta-merta membuka pasar tanpa strategi pendukung. Perlindungan selektif dan kebijakan industrialisasi yang terarah diperlukan untuk memastikan bahwa perdagangan bebas benar-benar membawa manfaat yang inklusif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI