Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jalan Terjal Menuju Eksportir Ikan Hias Nomor Wahid

15 Februari 2021   20:54 Diperbarui: 15 Februari 2021   21:30 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketiga faktor di atas jadi PR besar yang harus diselesaikan selama sisa kepemimpinan Menteri Trenggono hingga tahun 2024. Setidaknya saya menyampaikan 4 (empat) rekomendasi untuk optimalisasi nilai ekspor ikan hias.

*Pertama*. Diversifikasi varian jenis potensial. Pengkayaan dengan mendorong diversifikasi varian jenis ikan hias harus terus dilakukan dengan fokus pada jenis yang memiliki keunggulan ekonomi tinggi. Peran riset, perekayasaan dan pengembangan harus didorong terutama dari aspek budidaya. Budidaya adalah kunci menyeimbangkan antara pemanfaata  nilai ekonomi dan kelestarian biodiversity, apalagi untuk beberapa jenis ikan hias dibatasi oleh ketentuan/aturan Appendix CITES.

*Kedua*. Penguatan daya saing. Jaminan efisiensi produksi budidaya dan biaya logistik ekspor mutlak harus diciptakan. Disamping itu tentu pentingnya standardisasi dan sertifikasi sebagai syarat non tariff barrier yang wajib dipenuhi.

*Ketiga*. Fokus pada negara tujuan ekspor potensial. RI harus mempu mempertahankan bahkan menciptakan pangsa pasar baru yang potensial. Fokus ekspor pada negara negara tujuan ekspor yang mencatat trend pertumbuhan demand yang positif perlu terus digenjot.

*Ke-empat*. Menangkap peluang  supply share. RI juga mesti mampu menangkap potensi kekosongan ekspor terutama dari negara negara pesaing yang mencatat trend pertumbuhan ekspor negatif.

Saya seringkali sampaikan bagaimana pentingnya memperkuat analisis pasar, yang merupakan bagian dari upaya penguatan market intelligence. Tanpa ini, maka target produksi/nilai produksi tidak akan memiliki pegangan kuat, bisa bisa terjerembab pada jurang yang kuat arusnya. Saya mengibaratkan market intelligence adalah akar yang jadi pegangan, sementara arus yang kuat adalah pasar global dengan dinamika persaingan yang kuat.

Merujuk pada hasil analisis di atas dan baseline data tahun 2019, maka sebenarnya batasan optimal target nilai ekspor ikan hias RI (target moderat) yang bisa digenjot hingga tahun 2024 mencapai 112,88 juta US dollar atau setara Rp. 1,58 trilyun rupiah dengan rata rata pertumbuhan tahunan (2020-2024) sebesar 24,81% per tahun. 

Terkait komposisi jenis komoditas, tentu perlu dipetakan lagi bagaimana daya saing tiap komoditas guna melihat proporsi nilai yang bisa memungkin digenjot. Jika RI mampu memanfaatkan peluang di atas maka mimpi menjadi produsen sekaligus eksportir nomor WAHID bisa tercapai dengan penguasaan supply share mencapai 30,41%.

Wallahualam

Penulis adalah Perencana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun