Mohon tunggu...
Dada Ladi Dayana
Dada Ladi Dayana Mohon Tunggu... Saya Mahasiswa STAIN Teuku Dirundeng Meulaboh, Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, Prodi Komunikasi dan Penyiaran

"Ketika seseorang menghinamu, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini bahwa mareka menghabiskan waktu, untuk memikirkanmu, Bahkan ketika kamu tidak memikirkan mereka" B.J.Habibie

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Polusi Udara

10 Oktober 2025   13:08 Diperbarui: 10 Oktober 2025   13:08 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Langkah lainnya adalah mengelola sampah dengan cara yang ramah lingkungan. Pembakaran sampah secara terbuka menghasilkan asap yang mengandung berbagai polutan berbahaya, seperti karbon monoksida. Oleh karena itu, penting untuk memisahkan jenis sampah organik dan anorganik serta melakukan proses daur ulang. Dengan cara ini, volume limbah yang harus dibuang dapat berkurang dan pembakaran sampah yang berpotensi mencemari udara dapat dihindari.

Polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang serius serta memberikan dampak terhadap kesehatan manusia, kelestarian lingkungan, dan tumbuhan. Penyebab utama terjadinya polusi udara berasal dari penggunaan kendaraan bermotor, berbagai aktivitas, serta pembakaran sampah.

Dampak yang ditimbulkan akibat polusi udara dapat berupa gangguan pada sistem pernapasan, peningkatan risiko penyakit jantung, serta kerusakan pada lingkungan sekitar.

Melalui penerapan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, kita dapat berperan aktif dalam mengurangi dampak negatif dari polusi udara. Upaya tersebut tidak hanya membantu menjaga kesehatan, tetapi juga turut menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi kehidupan di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun