Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Tantangan Besar Pierre Gasly di Alpine

8 September 2022   08:00 Diperbarui: 8 September 2022   08:07 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pierre Gasly (sporting.news)

Pierre Gasly sepertinya hampir pasti akan ke Alpine. Pihak Alpine dan Red Bull sepertinya sudah menemukan kata sepakat terkait 'mahar' untuk memutus kontrak Gasly. Kini tinggal menunggu pihak Red Bull untuk mencari pengganti pembalap bernomor #10 agar proses transfer Pierre ke Alpine dapat sepenuhnya selesai.

Untuk Juara Dunia GP2 2016, kepindahan ke Alpine menjadi kesempatan kedua untuk menunjukan kemampuannya di tim besar. Akan, tetapi kepindahan Pierre Gasly ke tim bermesin Renault akan dihampiri masalah yang sangat nyata

1. Esteban Ocon

Esteban Ocon listenting at garage (XPB Images)
Esteban Ocon listenting at garage (XPB Images)


Sudah menjadi rahasia umum bahwasannya Ocon & Gasly tidak akur sejak dari go-kart. Permasalahan ini harus secepatnya diselesaikan, terutama oleh Laurent Rossi. Ditambah, Esteban Ocon punya 'catatan' yang buruk jika terkait dengan hubungan dengan rekan setimnya, khususnya ketika ia berduet dengan Sergio Perez di mobil pink Force India

Perselisihan mereka akan menjadi kontra-produktif jika tidak diselesaikan dengan baik. Lupakan jika mereka punya mobil bagus untuk menjadi juara dunia, jika permasalahan diantara mereka tidak bisa diredam, mereka bisa menjadi biang kegagalan Alpine untuk mencapai mimpi besar mereka. Kasus McLaren 2007 (Alonso x Hamilton) bisa menjadi pelajaran untuk mereka bahwa mobil yang bagus tidaklah cukup untuk menjadi juara dunia

Bisakah Laurent Rossi berbuat adil ke keduanya?

2. Melempem di Tim Besar

Pierre Gasly, Hockenheimring 2019 (@redbullracing)
Pierre Gasly, Hockenheimring 2019 (@redbullracing)


Tahun 2019, Pierre Gasly dipromosikan ke tim utama Red Bull setelah performa yang ciamik di tahun 2018. Ketika musim berjalan, Gasly bahkan tidak mampu bersaing dengan Max. Dia relatif lebih lambat 1 detik dan sempat di-lapped oleh Max. Puncaknnya ketika ia crash di GP Jerman 2019, Helmut Marko pun habis kesabaran. Pasca jeda tengah musim, ia dipindahkan kembali ke 'kantor cabang' (red. Alpha Tauri).

Stigma Gasly bukanlah pembalap besar untuk momen yang besar akan selalu menjadi label yang menempel sampat saat ini. Memori Red Bull 2019 selalu menghantui Gasly kemanapun sebelum ia bisa tampil cemerlang bersama Tim Alpine.


3. Melanjutkan #ELPLAN

#ELPLAN rear wing (@alpinef1team)
#ELPLAN rear wing (@alpinef1team)


Pada musim 2022, Alpine mengalami kemajuan amat pesat. Setelah musim lalu mengantongi 1 kemenangan dan 1 podium, musim ini Alpine ber-progress menjadi tim yang konsisten menjadi best of the rest. Kemajuan dalam 2 musim terkahir tidak kurang adalah andil dari Fernando Alonso dan #ELPLAN Alpine untuk kembali menjadi yang terbaik

Setelah kepindahan Alonso, Gasly dituntut untuk cepat beradaptasi dan melanjutkan timeline Alpine untuk menjadi juara dunia. Tampil baik saja tidak cukup untuk Alpine, Gasly (dan juga Ocon tentunya) harus tampil luar biasa untuk mewujudkan visi besar Alpine, yaitu "Pembalap Perancis Juara Dunia Dengan Mobil Perancis"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun