Mohon tunggu...
Laurentia Tania
Laurentia Tania Mohon Tunggu... Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Home

Tenun Bali di Interior Rumah : Gaya Lokal yang Fleksibel dan Estetik

7 Juni 2025   23:21 Diperbarui: 7 Juni 2025   23:21 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Interior Gaya Lokal, Budget Aman

Ngomongin soal interior rumah memang suka bikin pusing. Maunya tampil rapi dan estetik, tapi kantong kadang belum mendukung. Di tengah dilema dekorasi itu, ada satu elemen lokal yang sering terlupakan: kain tenun dan ikat khas Bali.

Biasanya kita lihat kain ini di acara adat, atau jadi koleksi ibu-ibu pecinta budaya. Tapi jangan salah, kain lokal ini bisa tampil super kekinian. Dipakai buat tirai ruangan, kanopi santai, sampai jadi partisi fleksibel yang memisahkan ruang kerja dan ruang santai. Dan serunya lagi, hasilnya jauh dari kesan "dekor rumah nenek."

Gaya Fleksibel yang Gak Ribet

Kain Bali punya banyak kelebihan: motif beragam, warna elegan, dan bahannya kuat. Yang paling menarik, kain ini mudah banget diakali jadi elemen dekoratif yang fungsional.

Misalnya, punya ruang tamu yang nyambung ke dapur, tapi pengin ada batasan visual? Gantungkan saja kain tenun sebagai partisi. Gak perlu tukang atau palu, cukup niat dan gantungan. Estetik dan praktis!

Atau lagi pengin sudut baca yang adem buat sore-sore santai? Pasang kain ikat jadi kanopi gantung dari plafon. Suasana jadi lebih cozy. Rebahan sambil baca buku, ditemani kopi hangat auto betah di rumah.

Bosenan? Tinggal Ganti!

Salah satu keunggulan lain: kain ini cocok banget buat yang mudah bosan. Tinggal ganti kain kalau motif sudah terasa "itu-itu aja." Gak perlu cat ulang dinding atau renovasi besar. Praktis dan hemat.

Dan yang lebih penting ini bentuk dukungan nyata ke pengrajin lokal. Dengan memilih kain Bali untuk interior, kamu ikut menjaga roda ekonomi lokal tetap berputar. Gak cuma sekadar gaya, tapi ada nilai sosial yang ikut dibawa.

Lokal Itu Bukan Kuno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun