Dalam kegiatan ini, Bapak Ito Fernando, S.P., M.P., M.Sc. juga turut hadir dan berperan sebagai moderator yang memfasilitasi jalannya diskusi. Beliau juga turut menambahkan penjelasan dan jawaban selama sesi tanya jawab, khususnya mengenai strategi pengendalian hama secara terpadu yang relevan dengan kondisi lahan pertanian di Desa Kromengan.
Ketua kelompok KKN Desa Kromengan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bidang pertanian dan pendidikan, yang dirancang untuk memberdayakan petani secara langsung melalui pendekatan ilmiah dan praktis. "Kami berharap penyuluhan ini bisa menjadi bekal bagi petani untuk menerapkan pengendalian hama secara berkelanjutan," ujarnya. Â Â
 Program ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Tidak Ada Kelaparan) melalui peningkatan produktivitas pertanian dengan pengendalian hama yang ramah lingkungan. Penyuluhan yang dilakukan juga sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) karena memperkuat pengetahuan petani. Upaya mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia mendukung SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), sementara pelestarian musuh alami berkontribusi terhadap SDG 15 (Kehidupan di Daratan). Kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat mencerminkan semangat SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Sasaran) dalam membangun kemitraan untuk pembangunan berkelanjutan.Â
Kegiatan ini juga mendapatkan respon positif dari warga desa yang antusias mengikuti materi dan diskusi. Dengan adanya kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat, program KKN 2025 diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam mendukung keberlanjutan pertanian di wilayah pedesaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI