Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayah Menyayangiku Selamanya

14 April 2020   06:00 Diperbarui: 14 April 2020   06:28 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Silvi menjerit sembari menghantamkan kepalanya. Hati Bunda Manda teriris. Sakit mendapati putrinya melukai diri.

Sejurus kemudian, Ayah Calvin berlutut di samping Silvi. Menguncirkan rambut gadis itu. Memeluknya kuat-kuat hingga gadis kecil itu tak dapat bergerak. Silvi urung membenturkan kepala lagi. Tak mau merusak kunciran Ayahnya.

"Sayangku, Ayah di sini. Ayah nggak tinggal-tinggal kamu." Lembut Ayah Calvin berucap.

"Tapi, Ayah nggak ada waktu Silvi bangun!"

"Ayah bantu Bunda, Sayang. Kasihan kan, kalau Bunda masak sendirian?"

Kepala Silvi terkulai di lengan sang ayah. Bunda Manda terpagut tanya. Bukankah Silvi belum bisa menerima Ayah Calvin sepenuh hati? Mengapa kini...?

"Silvi mau sama Ayah selamanya." Rajuk Silvi.

Ciuman hangat Ayah Calvin mendarat di dahi Silvi. Terlihat pria yang lahir di hari kesembilan bulan Desember itu menempelkan keningnya dengan kening Silvi.

"Iya. Ayah sayang Silvi. Selamanya akan begitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun