Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Malaikat dan Bidadari di Reunite

25 November 2019   06:00 Diperbarui: 25 November 2019   06:04 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Young Lady, Syifa, Sri Subekti (dok pri)

"I'm good," jawab Calvin.

"Jangan sembunyikan apa-apa di balik ketenanganmu."

"Siapa yang bersembunyi?"

"Kamu lelah, Calvin. Kamu ..."

Kata-katanya terputus. Dua pasang mata sipit milik si kembar tertuju ke arah perempuan cantik yang baru tiba. Perempuan berambut panjang itu tampil anggun sekali. Selendang tenun khas Lombok terlilit cantik di atas pakaiannya.

"Astaga..."

"Ya, Tuhan, Alea?"

Dada Calvin berdesir. Tak lama, desiran itu berubah menjadi sesak. Bukan karena penyakitnya, melainkan karena terhempas lautan kenangan.

"Sana, datangi dia." Adica mendorong pelan bahunya.

"Nope. Aku sudah tidak punya harapan. Dia hanya cinta yang tak bisa kuraih. Belasan tahun lalu, Alea sudah mendapatkan pria yang jauh lebih sehat dariku."

Cahaya mentari memudar perlahan. Adica membawa Calvin ke karpet di dekat panggung utama. Silvi dan Asyifa mengikuti. Mereka duduk bersisian. Tanpa diduga, wanita cantik bernama Alea menghampiri mereka. Tepat ketika Calvin dan Asyifa akan mengurusi kuku jari tangan Silvi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun