Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Papa dan Ayah] Jam Dinding Tertawa

13 November 2019   06:00 Diperbarui: 13 November 2019   06:02 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resah, kulirik jam tanganku. Kucocokkan dengan jadwal shalat di iPhoneku. Zuhur telah tiba. Namun, jangan harap dapat mendengar azan di sekolah Katolik ini.

Hmmm, waktu Zuhur makin maju saja. Pukul 11.40 sudah masuk waktunya. Beberapa minggu lalu, aku masih bisa ikut pelajaran sampai pukul 12.00. Lalu masih bisa ikut makan siang lima belas menit setelahnya. Sekarang...?

Aku membereskan tas Catharina melihat gelagatku. Dia menatapku bingung.

"Ngapain? Suster Mariana kan masih ngajar," bisiknya.

"Shalat. Aku izin ya."

Kusandangkan tas ke bahuku. Aku bangkit, lalu menghampiri Suster Mariana. Guru Biologi itu mengizinkanku. Aku bernapas lega sambil mengayun langkah keluar kelas.

Tiba di koridor, aku bingung mau shalat dimana. Penyakit lamaku tak berubah tiap hari. Bisa saja aku memakai ruang kelas kosong, ruang doa, kapel, atau ruang musik. Namun, tidak enak juga kalau tiap hari terus meminjam ruangan-ruangan itu untuk shalat.

"Silvi, mau kemana?"

Jantungku mau copot. Ya, Allah, aku mau pingsan! Frater berperut six pac, berwajah setampan Christian Sugiono, dan berjubah putih itu berdiri di depanku!

"Ma...mau shalat." gagapku.

"Oh gitu. Shalat di ruang guru aja. Ruangannya kosong kok. Ayo, saya antar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun