Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Candle Light Dinner

31 Oktober 2019   06:00 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

**  

Di koridor, Jose menikmati sepi. Berusaha agar tetap terjaga. Mengabaikan rasa lelah yang menggerayangi sekujur tubuhnya.

Tak sekali pun ia menyesal. Biarlah, biarlah dia membayar denda senilai beberapa juta pada penerbit karena melewati deadline pengerjaan. Kondisi salah satu orang tercintanya lebih penting.

Apa pun yang telah terjadi, bagaimana pun perasaan Alea, Jose tetap menyayangi Calvin. Tidak ada dendam untuk sepupunya. Calvin tidak salah. Dia tidak pernah sengaja membuat Alea mencintainya. Alea mencintai Calvin, itu pilihannya sendiri.

"Alea..." Pria tampan bermata sipit menggumamkan nama istrinya.

Sudah tidurkah cinta pertama dan terakhirnya? Apakah ia merindukan Jose? Ah, Jose terlalu berharap. Mungkin saja yang dirindukannya adalah Calvin.

Dibukanya aplikasi chating. Hampir semua nama di kontaknya telah off. Termasuk nama Alea.

Pintu ruangan ia buka sedikit. Tertatap olehnya Calvin dan Sivia tidur sambil berpegangan tangan. Betapa romantisnya. Walau tertidur di tempat terpisah, mereka selalu dekat. Ditutupnya kembali pintu ruangan. Sisa malam dilewati Jose dalam keheningan koridor rumah sakit.

Paginya, Adica dan Rossie datang. Mereka tiba tepat pukul enam. Calvin, Jose, dan Sivia mengira mereka langsung masuk dan bersitegang dengan petugas sekuriti di luar begitu gerbang rumah sakit dibuka.

"Yipeee, kami bawa kejutan buat Calvin!" Rrossie berseru riang.

"Bukan tiramisu lagi, kan?" tanya Calvin waswas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun