Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bila Tidak Berbakat, Jangan Jadi Orangtua

31 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 31 Agustus 2019   06:06 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ok fine, biaya mengurus anak bisa ditekan kalau anak bersekolah di sekolah negeri, mendapat beasiswa pendidikan, punya asuransi kesehatan, or pendapatan ganda karena ayah-ibu sama-sama bekerja. Tapi kalau tidak? Tentu pengeluaran untuk membesarkan anak sampai ia mandiri begitu berat. 

Untuk itu calon orang tua harus memiliki bakat finansial. Bahkan, jadilah kaya sebelum menjadi orang tua. Agar anak dapat dibesarkan dengan layak hingga mereka mandiri. Benar bahwa Tuhan telah mengatur rezeki untuk tiap anak, tetapi realistis sungguh tak ada ruginya.

2. Bakat sabar. Ya, orang tua yang baik haruslah sabar. Membesarkan anak tak hanya materi saja. Sebelum jadi orang tua, tengoklah ke dalam diri kalian. Apakah kalian cukup sabar? Apakah kalian mampu mengatur pikiran dan mengelola emosi? 

Kalau nekat punya anak tanpa bakat sabar, salah-salah anak kalian nanti jadi korban. Terlebih bila anak yang dilahirkan itu children with special needs. Sabarnya harus saaaaangat panjang.

3. Bakat berkorban. Dear, menjadi orang tua artinya siap berkorban. Berkorban apa sih? Ya berkorban apa saja buat anak. Kalian mesti siap mengorbankan waktu tidur, mengorbankan kesenangan, mengorbankan uang, mengorbankan kepentingan pribadi, mengorbankan karier, bahkan mengorbankan nyawa demi anak. Jika kalian tak punya bakat berkorban, janganlah jadi orang tua. Berkorban saja tidak bakat, bagaimana mau membesarkan anak?

4. Bakat mengajar. Oh ya, betul sekali. Orang tua adalah guru pertama dalam hidup anak. Pendidikan primer didapat anak dari orang tua. Mentang-mentang ada tenaga pendidik profesional, jangan semua urusan pendidikan diserahkan pada guru. Big no, Sweetheart. 


Porsi kebersamaan anak dengan guru tidaklah sebanyak kebersamaan anak dengan orang tua. Sebelum jadi orang tua, lihatlah apakah kalian berbakat mengajar? Adakah panggilan jiwa seorang pendidik dalam diri kalian?

5. Bakat kesehatan. Mau kan mendampingi anak sampai mereka mandiri dan berkeluarga? Nggak bangetlah, kalau di tengah siklus perjalanan, tetiba orang tua jatuh sakit lalu meninggalkan anak sebelum mereka bisa berdiri sendiri. Jadi orang tua itu harus punya bakat sehat. 

Orang tua yang baik haruslah memiliki stamina yang prima dan daya tahan tubuh yang kuat. Bayangkan, bila anak kalian yang masih kecil selalu butuh ayahnya. Si anak minta diajak jalan-jalan dan lari-larian sama ayahnya. 

Kalau si ayah, misalnya punya penyakit kelainan darah yang membuatnya gampang lelah, bisa-bisa si ayah terlanjur mimisan atau kelelahan sebelum acara mainnya selesai dengan sang anak. Itu baru sehari loh ya. Anak kan tumbuhnya bertahun-tahun. Gimana hayooo?

Nah, itu tadi kelima bakat yang perlu dimiliki sebelum menjadi orang tua. Ada baiknya melakukan persiapan terlebih dahulu, minimal setahun sebelum menjadi orang tua. Persiapannya apa coba? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun