"Indah sekali lagunya, Alea."
"Iya, Calvin. Tersimpan Di Hati dinyanyikan dalam dua belas bahasa."
Kaki mereka menjejak basement. Ketika akan membuka pintu mobil, Ayah Calvin merasakan sakit luar biasa. Sakit yang membuat Bunda Alea cemas dan mrebut paksa kunci mobil dari tangannya. Tidak, mana mungkin Bunda Alea biarkan Ayah Calvin menyetir?
Ayah Calvin bersandar letih di tempat duduk mobil yang nyaman. Bunda Alea mengemudi di sampingnya, tak mampu menyembunyikan gemuruh kekhawatiran. Berulang kali Ayah Calvin meminta maaf.
Setengah perjalanan, Ayah Calvin muntah darah. Balon kecemasan di dada Bunda Alea menggelembung. Nyaris saja mobilnya ia belokkan ke rumah sakit, tetapi tak jadi. Ia paham ada yang lebih penting di mata Ayah Calvin.
** Â Â
"Jose...kenapa Ayah tinggal sebentar rumah jadi kapal pecah begini?"
Jose memajukan kursi rodanya. Mata sipitnya beradu dengan mata sipit bening milik sang ayah.
"Memangnya Ayah pernah berada di dalam kapal pecah?" tanyanya kaku.
"Jose Gabriel Calvin! Ayah serius!" kata Ayah Calvin tegas.
"Jose juga serius. Ayah masih pikirin Jose ya."