Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Lantai Digetarkan Tuhan

3 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 3 Agustus 2019   06:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jose memakan havermutnya tanpa selera. Dihabiskannya susu tanpa semangat. Masih terbayang kecemasan tentang Ayah Calvin. Tidak, sungguh tidak pernah Jose memikirkan diri sendiri.

Ting tong

Bunda cantik dan anaknya yang tampan itu adu cepat ke pintu depan. Pintu ganda berpernis itu mengayun terbuka. Pria berjas hitam di ambangnya pastilah...

"Ayah!"

"Calvin!"

Demi melihat malaikatnya selamat, Bunda Alea sujud syukur. Jose melompat ke pelukan Ayahnya. Sesaat kemudian ketiga anggota keluarga itu berpelukan erat.

"Syukurlah kamu tidak apa-apa, Calvin...syukurlah." isak Bunda Alea.

Ayah Calvin mengelus rambut istrinya. Bergantian diciumnya kening Jose dan Bunda Alea. Ia bisa merasakan air mata mereka berdua.

"Ayah, apa Tuhan sedang marah? Kenapa Tuhan membuat lantai bergetar?" tanya Jose lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun